Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Perjanjian Linggarjati

Kompas.com - 28/02/2020, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

  1. Perjanjian Gencatan Senjata dengan Sekutu
  2. Perjanjian Linggarjati
  3. Perjanjian Renvile
  4. Perjanjian Roem-Royen
  5. Koferensi Meja Bundar

Puncak prestasi Roem ketika menjadi ketua delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di Jakarta 14 April 1949- 1 Mei 1949.

Momen tersebut mengabadikan nama perundingan tersebut sebagai Roem-Royen.

Roem meninggal pada 24 September 1983 akibat gangguan paru-paru.

Baca juga: Perjanjian Roem-Royen: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Susanto Tirtoprodjo

Lahir di Solo pada 3 Maret 1900, Susanto Tirtoprodjo adalah negarawan Indonesia yang pernah duduk sebagai Menteri Kehakiman dalam enam kabinet yang berbeda. Mulai dari Kabinet Syahrir III hingga Kabinet Hatta II.

Susanto menyelesaikan pendidikan dalam bidang hukum di Universitas Leiden, Belanda pada 1925.

Setelah lulus, ia berturut-turut bekerja di pengadilan Yogyakarta, Bogor, Kebumen, dan Kediri/

Dalam masa pergerakan kemerdekaan, Susanto bergabung dengan Partai Indonesia Raya di Surabaya dan turut terlibat sebagai pengurus partai.

Dalam Perjanjian Linggarjati Susanto Tirtoprodjo menemai Sutan Syahrir yang saat itu menjabat sebagai ketua perwakilan.

Adnan Kapau Gani

Mayjen TNI (Purn) dr Adnan Kapau Gani atau dikenal AK Gani lahir di Sumatera Barat 16 September 1905.

AK Gani merupakan seorang dokter, politisi, dan tokoh militer Indonesia. Dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada kabinet AMir Sjarifuddin I dan Kabinet AMir Sjarifuddin II.

Baca juga: Perjanjian Saragosa, Ketika Portugis dan Spanyol Berebut Maluku

Setelah proklamasi dan selama masa revolusi fisik, Gani memeroleh kekuasaan politik dengan bertugas di kemiliteran.

Pada 1945, dirinya menjadi komisaris PNI dan Residen Sumatera Selatan.

Sejak 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947, Gani menjabat sebagai Menteri Kemakmuran pada Kabinet Syahrir III.

Ketika menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, AK Gani beserta Sutan Syahrir dan Mohhamad Roem menjabat sebagai delegasi Indonesia ke sidang pleno ketiga Perjanjian Linggarjati.

Setelah revolusi berakhir, Gani menjadi Gubernur Militer Sumatera Selatan. Kemudianm pada 1954, dirinya diangkat menjadi rektor Universitas Sriwijaya di Palembang.

AK Gani wafat di Sumatera Selatan pada 23 Desember 1968.

Baca juga: Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia

Perwakilan Belanda

Belanda diwakili oleh:

Wim Schermerhon

Wim Schermerhon lahir di Castrium 17 Desember 1894. Schermehon merupakan Perdana Menteri Belanda antara Juni 1945 sampai Juli 1946 dan membentuk kabinet pertama setelah Perang Dunia II.

Seusai jabatannya sebagai PM, ia menjabat sebagai ketua Komisi Umum untuk Hindia Belanda.

Schermerhorn mewakili Belanda dalam Perundingan Linggarjati. Jabatan itu dipegang sampai tahun 1947.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com