Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Terbentuknya Gerakan Non-Blok

Kompas.com - 30/01/2020, 20:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kondisi ini membuat Jawaharlal Nehru dan pemimpin dunia lainnya menginisiasi Gerakan Non-Blok. GNB terbentuk lewat Konferensi Beograd yang digelar pada 1961.

Sebanyak 25 negara yang turut serta yakni Afghanistan, Algeria, Yaman, Myanmar, Kamboja, dan Sri Lanka. Kemudian Kongo, Kuba, Cyprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, dan Guinea.

Lalu India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Yugoslavia.

Lima tokoh penting yang jadi penggagas yakni Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, PM India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, dan PM sekaligus Preiden Ghana Kwame Nkrumah.

Tujuan Gerakan Non-Blok

Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, GNB berketetapan untuk mendirikan suatu gerakan, bukan organisasi.

Baca juga: Cerita Megawati Saat Jadi Delegasi Termuda Konferensi Gerakan Non-Blok Pertama

GNB tidak menjadikan negara pasif dalam politik internasional, melainkan untuk menformulasikan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara-negara anggotanya.

Tujuan utama GNB semula mengupayakan hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan,dan integritas nasional negara-negara anggota.

Tujuan penting lainnya adalah penentangan terhadap apartheid; dan tidak memihak pada pakta militer multilateral.

GNB juga menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme; perjuangan menentang kolonialisme, neo-kolonialisme, rasialisme, pendudukan, dan dominasi asing.

GNB mendukung perlucutan senjata; tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan hidup berdampingan secara damai.

Baca juga: 5 Negara yang Dapat Bantuan dari Uni Soviet Sejak Era Perang Dingin

GNB menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.

GNB juga berkomitmen dalam pembangunan ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional; serta kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

Setelah tahun 1970-an, setelah Perang Dingin berakhir, hingga saat ini, GNB lebih banyak berfokus pada masalah ekonomi dunia.

Konferensi GNB digelar setiap tiga tahun sekali. Sekarang ada 120 anggota, 17 negara pengamat, dan 10 organisasi internasional yang tergabung dalam GNB.

GNB adalah pengelompokan negara-negara terbesar setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Baca juga: Daftar Negara di Dunia dan Ibu Kotanya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com