Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada saat kamu mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga, maka otot akan bertambah besar dan kuat.
Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke atas, maka semua benda akan jatuh ke bawah.
Ini berbeda saat berada di luar angkasa. Para astronot tidak merasakan gravitasi, dampaknya mereka akan melayang-layang.
5. Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan.
Contohnya saat kamu bermain panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan jauh.
Baca juga: Bangga, Tim Olimpiade Fisika Indonesia Raih 7 Medali di Ajang Asia
6. Gaya gesekan
Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek.
Gaya ini bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan yang kering, maka antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali.
Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya gaya.
Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di mana kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Dari Encyclopaedia Britannica (2015), gerak dalam fisika berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di sepanjang garis atau kurva disebut terjemahan.
Gerak yang mengubah orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua titik dalam tubuh memiliki kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan terjemahan dan rotasi.
Baca juga: Donna Strickland, Wanita Pertama Peraih Nobel Fisika Setelah 55 Tahun