KOMPAS.com - Gravitasi merupakan gaya tarik universal yang bekerja di antara semua materi.
Dilansir dari Space, kekuatan fundamental yang ada di alam semesta, hanya satu yang mendominasi setiap momen yakni gravitasi.
Definisi gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki massa atau bobot di semesta.
Semakin besar massa yang dimiliki oleh suatu benda, maka semakin besar gaya gravitasi yang dihasilkan.
Secara kosmis, gravitasi sama konsekuensinya. Dari runtuhnya awan hidrogen menjadi bintang-bintang hingga menempel pada galaksi.
Gravitasi merupakan satu dari sedikit yang menentukan garis besar evolusi alam semesta.
Para filsuf Yunani dan India kuno mengamati bahwa benda-benda secara alami bergerak ke tanah.
Baca juga: Bumi Benar-benar Bulat, Ini Buktinya
Awalnya, gravitasi sebagai kecenderungan benda-benda yang tidak dapat dipahami. Namun, Isaac Newton menjadi fenomena yang terukur dan dapat diprediksi.
Wawasan tersebut kemudian menyadarkan bahwa setiap obyek di alam semesta (dari sebutir pasir hingga benda besar di angkasa) saling menarik setiap obyek lainnya.
Gagasan ini menyatukan peristiwa yang tampaknya sama sekali tidak berhubungan, dari apel yang jatuh ke bumi atau planet yang mengorbit matahari.
Newton kemudian menarik angka pada daya tarik. Di mana gagasan tersebut dikemas dalam hukum gravitasi universal.
Deskripsi gravitasi Newton digunakan untuk mendeteksi keberadaan Neptunus pertengahan 1800-an. Namun, hukum Newton tersebut dianggap tidak sempurna.
Pada 1800, astronom memperhatikan bahwa elips yang dimiliki orbit Merkurius bergerak lebih cepat di sekitar matahari daripada yang diprediksi Newton.
Teka-teki tersebut akhirnya dipecahkan oleh teori relativitas umum Albert Einstein pada 1915.
Sebelum Einstein menerbitkan teorinya yang inovatif, para filsafat mengetahui cara menghitung tarikan gravitasi planet namun tidak berkembang secara dalam.
Baca juga: Mengenal Bumi Rumah Kita