KOMPAS.com - Monumen Nasional (Monas) boleh jadi ikon Indonesia sekaligus Jakarta yang paling terkenal.
Monas dibangun untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi Kemerdekaan 1945. Selain itu, Monas dibangun sebagai inspirasi bangkitnya semangat indonesia.
Dilansir dari situs resmi Provinsi DKI Jakarta, Monas melambangkan keperkasaan perjuangan bangsa Indonesia. Lokasi yang dipakai untuk membangun Monas ada di tangah lapangan Merdeka yang salah satu bagiannya adalah Lapangan Ikada.
Lapangan Ikada dulunya dipakai oleh Presiden Soekarno dan wakilnya Moh Hatta menggelar rapat raksasa guna menghimpun kekuatan rakyat mengusir penjajah.
Sejak rencana pembangunan hingga kini dikelola di bawah Gubernur DKI Jakarta, Monas kerap jadi kontroversi. Bagaimana sejarah berdirinya Monas?
Monas merupakan proyek ambisi Presiden Soekarno di awal 1960-an. Waktu itu, Indonesia tengah mencalonkan diri sebagai tuan rumah Asian Games ke-4 tahun 1962.
Selain Gelora Bung Karno, Tugu Selamat Datang, dan Hotel Indonesia, Soekarno bermimpi menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia lewat Monas.
Rencana Soekarno itu dikritik keras. Saat itu, perekonomian Indonesia buruk. Utang pemerintah menggemuk, ekspor lesu, dan inflasi meroket.
Namun Soekarno tetap mewujudkan mimpinya. Pembangunan Monas dimulai 17 Agustus 1961. Proses konstruksi memakan waktu hingga 14 tahun.
Pembangunan Monas dilaksanakan dalam dua tahap dengan mengambil perencanaan, kontruksi, dan material dalam negari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.