KOMPAS.com - Ikan merupakan sumber bahan pangan yang bergizi karena ikan banyak mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan manusia.
Namun di samping itu, ikan juga merupakan bahan pangan yang mengandung kolesterol.
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang berada di dalam darah yang diproduksi oleh hati dan diperlukan oleh tubuh.
Kolesterol baik sebenarnya diperlukan tubuh untuk melindungi saraf, membuat membran sel, dan memproduksi hormon tertentu.
Namun, terdapat kolesterol jahat yang tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis.
Secara garis besar, kandungan kolesterol pada hasil perikanan laut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil perikanan air tawar.
Adapun hasil perikanan yang mengandung kolesterol terbesar adalah kerang, udang, cumi-cumi, kepiting, dan ikan kakap merah.
Kerang
Kerang merupakan salah satu komoditas perairan yang digemari oleh masyarakat karena bernilai ekonomis serta mengandung berbagai macam kandungan gizi.
Kerang mengandung sekitar 177,295 miligram kolesterol dalam 100 gram dagingnya.
Walaupun jumlah tersebut sebenarnya masih dikatakan layak untuk dikonsumsi. Namun, jika kerang dikonsumsi secara berlebihan maka dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
Udang
Udang merupakan komoditas ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis, baik di pasar lokal maupun pasar global.
Meski demikian, ternyata udang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, diketahui bahwa udang mengandung kolesterol yang cukup tinggi
Kandungan kolesterol dalam setiap 100 gram udang sebesar 195 miligram. Sedangkan, pada setiap satu ekor udang besar mengandung kolesterol sekitar 11 miligram.
Cumi-cumi
Cumi-cumi merupakan salah satu hasil laut yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan.
Selain mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan baik bagi kesehatan, cumi-cumi juga mempunyai risiko tinggi terhadap kesehatan yaitu adanya kandungan kolesterol.
Cumi-cumi tergolong sebagai hasil perikanan dengan kandungan kolesterol yang tinggi yaitu sebesar 159 miligram dalam setiap 100 gram cumi-cumi.
Kepiting
Kepiting merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomis namun juga memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi.
Kolesterol pada daging kepiting tergolong cukup tinggi. Diketahui, kepiting mengandung 76 hingga 78 miligram kolesterol dalam setiap 100 gram dagingnya.
Meski nilai tersebut lebih rendah dibandingkan hasil perikanan laut lainnya, namun ada baiknya untuk tidak mengonsumsi kepiting secara berlebihan.
Ikan kakap merah
Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting banyak terdapat di perairan Indonesia.
Kandungan kolesterol dalam setiap 100 gram ikan kakap merah mencapai 95,5 miligram.
Namun di samping itu, kandungan asam lemak tak jenuh majemuk polyunsaturated fatty acid (PUFA) dalam ikan kakap sangat berperan menurunkan kandungan kolesterol melalui proses pemasakan.
Referensi:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/12/220000869/5-hasil-perikanan-dengan-kandungan-kolesterol-tertinggi-