Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

KOMPAS.com - Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer. Awan terbentuk ketika air mengembun di langit.

Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), air yang mengembun terjadi karena adanya kondensasi. Awan menjadi salah satu unsur yang penting dari cuaca dan iklim di Bumi.

Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara.

Terbentuknya awan

Udara selalu mengandung uap air. Uap air yang meluap akan menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan. Berikut beberapa cara terbentuknya awan:

Faktor terjadinya awan

Terdapat beberapa unsur yang mampu memengaruhi terbentuknya awan, sebagai berikut:

  • Angin

Angin yang tinggi, terjadi evaporasi yang besar sehingga mempercepat terbentuknya awan.

  • Tekanan udara

Dengan adanya pergerakan tekanan udara yang ditimbulkan maka memengaruhi pergerakan awan.

  • Kelembaban udara

Semakin tinggi kelembaban udara, awan akan terlihat semakin mendung.

  • Wujud awan

Wujud atau bentuk awan tergantung dari berbagai hal, yaitu:

1. Massa udara
2. Suhu awan
3. Gerak udara

  • Awan tinggi

Awan yang berada di ketinggian antara 6-12 kilometer di atas permukaan laut (dpl). Terdiri dari kristal es dan memiliki beberapa kategori, yaitu:

  • Cirrus

Awan halus dengan struktur seperti serat. Berbentuk seperti bulu burung dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit.

Sehingga awan cirrus tampak bertemu di satu atau dua titik pada horizon. Sering terdapat kristal es di dalamnya dan awan tidak menimbulkan hujan.

  • Cirrostratus

Awan ini berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah.

Terkadang awan ini juga berbentuk seperti anyaman yang tidak beraturan.

Awan ini sering menimbulkan hallo, yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan dan biasa terjadi pada musim kering.

  • Cirrocumulus

Awan ini berpola putus-putus dan penuh dengan kristal es. Awan ini sering berbentuk seperti segerombolan domba dan menimbulkan bayangan di permukaan bumi.

  • Awan menengah

Awan yang berada di ketinggian antara 3-6 kilometer dpl. Kelompok awan memengah antara lain:

  • Altocumulus

Awan yang berukuran kecil tetapi berjumlah banyak. Berbentuk seperti bola yang tebal berwarna putih hingga pucat. Terdapat warna kelabu di beberapa bagian awan alto cumulus.

Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.

  • Altostratus

Awan yang bersifat luas dan tebal dengan warna kelabu.

  • Awan rendah

Awan yang berada di ketinggian kurang dari 3 kilometer dpl. Kelompok awan rendah sebagai berikut:

  • Stratocumulus

Awan yang berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Awan ini sangat tipis dan tidak menimbulkan hujan.

  • Stratus

Berada pada posisi yang rendah dan awan yang sangat luas dengan ketinggian kurang dari 2.000 meter.

Awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis. Awan ini juga tidak menimbulkan hujan.

  • Nimbostratus

Awan berbentuk tidak menentu dengan tepi yang tidak rapi. Awan ini menimbulkan hujan gerimis, berwarna putih sedikit gelap, dan penyebarannya di langit cukup luas.

  • Awan akibat udara naik

Awan yang berada pada ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter dpl. Kelompok awan ini adalah:

  • Cumulus

Awan tebal yang terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Awan akan terlihat terang jika mendapatkan sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapatkan sinar di sebagian sisinya.

  • Cumulonimbus

Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Memiliki volume besar dengan ketebalan yang tinggi. Posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara.

Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan, namun musim. Pada musim kering, meski awan tinggi tebal belum tentu turun hujan karena faktor dominan angin.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/080000769/awan-pengertian-jenis-dan-proses-terbentuknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke