Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Laba-laba Laut Raksasa Antartika Bereproduksi?

Kompas.com - 14/03/2024, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Perkawinan laba-laba laut raksasa

Saat menyelam di bawah es di McMurdo Sound, beberapa tim menemukan laba-laba laut raksasa Antartika yang tampaknya sedang kawin.

Jadi, mereka dengan hati-hati mengumpulkan hewan-hewan tersebut dan memindahkannya ke tangki observasi untuk mencari tahu bagaimana makhluk misterius ini berkembang biak.

Mereka dengan hati-hati mengamati dua kelompok pembiakan yang berbeda, dan hasilnya sungguh mencengangkan.

Mereka menghasilkan ribuan telur, terlihat seperti awan agar-agar yang mengelilingi seekor laba-laba yang sebelumnya merupakan bagian dari kelompok kawin.

Salah satu laba-laba laut jantan kemudian mengambil kumpulan telur dan selama dua hari denggan susah payah merekatkannya ke substrat di dasar akuarium.

Di sana telur-telur tersebut berkembang selama beberapa bulan sebelum menetaskan larva laba-laba laut berukuran kecil. Penetasan pertama pun terjadi 8 bulan setelah pemijahan.

Setelah pengamatan di dalam tangki, para peneliti beberapa kali melihat awan agar-agar serupa di sekitar laba-laba laut dewasa di alam liar.

Peneliti menyimpulkan laba-laba laut raksasa Antartika di alam liar menyimpan telurnya di bebatuan dasar laut untuk diinkubasi.

Baca juga: Ini Dampak Jika Air Laut Menjadi Asam

“Sebagian besar laba-laba laut, induk jantan merawat bayinya dengan menggendongnya saat mereka berkembang,” kata Moran.

Tidak diketahui mengapa laba-laba laut raksasa Antartika tidak mengerami telurnya dengan cara yang sama seperti laba-laba laut lainnya, namun lamanya inkubasi mungkin ada hubungannya dengan hal tersebut.

Selama beberapa minggu, telur-telur yang disimpan ditutupi hamparan ganggang, membuatnya tidak terlihat.

Hal ini menjelaskan mengapa tidak ada seorang pun yang pernah melihat mereka sebelumnya namun juga menunjukkan bahwa bersembunyi di bawah ganggang selama setidaknya 8 bulan mungkin merupakan pilihan yang lebih aman daripada berada di tubuh induk jantan yang jauh lebih rentan.

Penelitian dipublikasikan di Ecology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com