Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intensitas Makin Kuat, Ilmuwan Bakal Kenalkan Badai Kategori 6

Kompas.com - 08/02/2024, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Intensitas badai menjadi begitu dahsyat selama satu dekade terakhir.

Dengan bertambahnya kekuatan fenomena alam ini, ilmuwan berpendapat bahwa perlu kategori baru yang dapat mencerminkan intensitas badai dengan lebih baik, yakni kategori 6.

Baca juga: Ilmuwan Ingatkan Badai dan Topan Dua Kali Lebih Hebat Terjadi Tahun 2050

Berdasarkan Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale, saat ini badai dikategorikan dalam skala 1 hingga 5 berdasarkan kecepatan angin maksimum yang berkelanjutan.

Intensitas badai

Mengutip IFL Science, Rabu (7/2/2024) badai disebut dengan kategori 5 jika kecepatan anginnya melebihi 252 kilometer per jam.

Pada intensitas kategori 5, kerusakan signifikan dapat terlihat, mulai dari properti, termasuk pohon tumbang dan kabel listrik, serta rumah-rumah yang hancur.

Sebagian besar wilayah yang terkena dampak badai kategori 5 juga tidak dapat dihuni selama berminggu atau berbulan-bulan.

Namun dalam sebuah studi baru, para peneliti telah mencatat bagaimana beberapa tahun terakhir telah terjadi beberapa badai yang jauh melebihi ambang batas kecepatan kategori 5.

Oleh karena itu, mereka mengusulkan agar pihak berwenang mempertimbangkan untuk memperkenalkan badai kategori 6 untuk mendefinisikan badai yang memiliki kecepatan angin melebihi 309 kilometer per jam.

Sejak tahun 2013, setidaknya lima badai telah mencapai ambang batas badai kategori 6. Lima badai itu adalah Badai Patricia, Topan Meranti, Topan Goni, Topan Haiyan, dan Topan Surigae.

Ambil contoh, Badai Patricia melanda Meksiko dan sebagian Texas pada bulan Oktober 2015 dengan kecepatan angin berkelanjutan hingga 346 kilometer per jam.

Baca juga: 3 Badai Terbesar di Dunia yang Tercatat Sejarah

Badai ini menyandang gelar siklon tropis paling kuat yang pernah diamati di Belahan Bumi Barat.

Perubahan iklim pun turut berperan dalam meningkatkan keganasan badai di seluruh dunia, membuat jenis badai ini akan semakin sering terjadi pada tahun-tahun dan dekade mendatang.

Selain itu perubahan iklim juga berdampak pada badai dan topan dalam berbagai cara.

Suhu permukaan laut yang lebih hangat memberikan lebih banyak energi untuk terjadinya badai, yang berpotensi menyebabkan peningkatan intensitas dan kecepatan angin yang lebih cepat.

Pada saat yang sama, perubahan iklim dapat memperlambat pergerakan badai yang melintasi wilayah geografis. Hal ini memungkinkan badai mengintai di suatu wilayah lebih lama, sehingga meningkatkan jumlah kerusakan yang ditimbulkannya.

Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Bikin Bumi Terlalu Panas untuk Manusia

"Pemanasan global antropogenik telah secara signifikan meningkatkan suhu permukaan laut dan udara troposfer di wilayah di mana siklon tropis terbentuk dan menyebar," ungkap Michael Wehner, peneliti dari Lawrance Berkeley National Laboratory di California menyimpulkan dalam penelitian mereka.

Peneliti pun menyebut peningkatan energi panas itu kemudian meningkatkan potensi termodinamika intensitas angin dari badai. Sehingga siklon yang paling kuat menjadi lebih kuat dan akan terus berlanjut seiring iklim yang terus menghangat.

Belum berlaku

Sistem kategorisasi badai baru yang diusullkan ini belum diadopsi oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) atau lembaga resmi lainnya.

Kategori baru tersebut sebenaranya juga bukan pertama kali diusulkan oleh para peneliti.

Apalagi ketika krisis iklim makin menjadi, kemungkinan besar usulan-usulan itu dapat menjadi kenyataan.

“Lima badai telah melampaui ambang batas hipotetis Kategori 6 ini, dan semuanya telah terjadi sejak tahun 2013. Ambang batas tersebut diperkirakan akan terus dilampaui akibat perubahan iklim yang sedang berlangsung," tambah Daniel Kingston, dosen senior di Universitas Otago di Selandia Baru, yang tidak terlibat langsung dalam penelitian.

Studi dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Badai Luar Angkasa Hujani Bumi dengan Elektron, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com