Kerusakan otak permanen dapat terjadi hanya dalam waktu empat menit jika aliran darah seseorang terhenti.
Meskipun kerusakan otak akibat rendahnya oksigen umumnya terjadi dalam hitungan menit, tingkat pasti terjadinya kerusakan dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Gonzalez menjelaskan, ini sangat bergantung pada individu dan faktor risiko yang mungkin dimiliki seseorang, seperti tekanan darah , kolesterol, dan kebiasaan merokok.
Kesehatan kardiovaskular yang buruk dapat menyebabkan penumpukan plak lemak yang mengeras dan mempersempit pembuluh darah, yang pada akhirnya membatasi aliran darah ke jaringan dan organ, termasuk otak.
Meskipun demikian, kesehatan kardiovaskular yang buruk terkadang memberikan keuntungan yang tidak terduga jika otak kekurangan oksigen.
Baca juga: Penelitian Ungkap Efek Menyundul Bola bagi Kesehatan Otak
Menurut Gonzalez, seseorang yang memiliki faktor risiko dapat mengembangkan arteri atau pola aliran kompensasi untuk membantu mereka ketika jaringan otak mulai kehilangan oksigen.
Sebaliknya, individu yang lebih muda dan sehat mungkin tidak dapat mentoleransi kekurangan oksigen pada tingkat yang sama. Namun, Gonzaez menekankan bahwa hal ini selalu terjadi berdasarkan kasus per kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.