Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Uji Kemampuan Beton Menangkap Karbon, Ini Hasilnya

Kompas.com - 08/12/2023, 06:34 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Penelitian ini mengembangkan metode verifikasi untuk membedakan apakah CO2 dalam beton diambil dari udara atau berasal dari bahan baku seperti batu kapur.

Para peneliti menggunakan metode yang dikenal sebagai spektrometri massa akselerator untuk menganalisis rasio beberapa isotop karbon yaitu karbon-12, karbon-13, dan karbon-14, setelah 7 hari dan 28 hari.

Mereka melakukan ini dengan melarutkan bubuk dalam asam untuk mengumpulkan gas.

Maruyama menegaskan bahwa penangkapan karbon dalam beton tidak hanya memiliki nilai ekologis tetapi juga ekonomis terutama dalam perdagangan emisi.

Baca juga: Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Mengapa penangkapan karbon penting?

Dengan layunya tanaman padi yang meluas di Jepang dan pelelehan jalan di Amerika Serikat, tahun 2023 diperkirakan akan menjadi tahun paling panas yang pernah tercatat.

Meskipun telah ada panggilan internasional untuk bertindak emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil terus meningkat.

Untuk mencegah mencapai batas kritis kenaikan suhu sebesar 2 derajat Celcius pada tahun 2100 masih banyak usaha yang harus dilakukan, dikutip dari Innovation News Network, Rabu (29/11/2023).

Menurut United Nation’s Intergovernmental Panel on Climate Change, tidak hanya mengurangi emisi yang penting tetapi juga perlu menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer untuk mencapai target dalam melawan perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com