Memori episodik mungkin menjadi terlalu rumit pada saat seorang anak baru belajar bagaimana dunia bekerja.
Namun teori lain menyatakan bahwa kita sebenarnya menyimpan kenangan awal ini saat masih anak-anak, namun kesulita mengingatnya saat dewasa.
Misalnya, sebuah penelitian pada tahun 2023, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, menemukan bahwa ingatan masa kecil yang “terlupakan” dapat dipulihkan kembali pada tikus dewasa dengan menstimulasi jalur saraf yang relevan dengan ingatan tertentu dengan cahaya.
Penelitian itu juga pertama kali mengeksplorasi faktor-faktor perkembangan yang dapat memengaruhi amnesia masa kanak-kanak.
Mereka menemukan bahwa tikus dengan karakteristik kondisi perkembangan saraf gangguan spektrum autisme (ASD) mampu mengingat kembali kenangan masa kecilnya.
Baca juga: 6 Fakta Aneh Ingatan Manusia
Autisme mempunyai banyak penyebab, namun sebelumnya telah dikaitkan dengan aktivasi berlebihan sistem kekebalan tubuh ibu selama kehamilan.
Jadi, untuk membuat tikus dengan ASD, para peneliti menstimulasi sistem kekebalan tubuh tikus betina selama kehamilan.
Aktivasi kekebalan ini membantu mencegah hilangnya ingatan awal pada keturunan dengan mempengaruhi ukuran dan plastisitas sel memori khusus di otak mereka.
Ketika sel-sel ini distimulasi secara optik pada tikus dewasa tanpa autisme, ingatan yang terlupakan dapat dipulihkan.
Meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus dan belum diteliti pada manusia, penelitian ini menurut Tomás Ryan, seorang profesor asosiasi biokimia di Trinity College Dublin di Irlandia memiliki implikasi yang signifikan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang memori dan lupa dalam perkembangan anak, serta fleksibilitas kognitif secara keseluruhan dalam konteks autisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.