Vimal menguji pada 30 orang yang dibagi dalam tiga kelompok. Satu kelompok mengendarai perangkat simulator tanpa bantuan, kelompok lain memasang vibrotactor, dan kelompok ketiga menggunakan keduanya.
Hasil eksperimen ini kemudian menemukan dengan menggunakan vibrotactor, astronot dapat melakukan manuver yang lebih akurat dengan wahana antariksa. Selain itu, mereka lebih memahami apa yang terjadi di sekitar saat mendarat di permukaan Bulan.
Jika sensor tersebut berhasil dalam uji coba yang lebih luas, ilmuwan menyebut kemungkinan penerapannya untuk penerbangan luar angkasa akan memberi banyak bermanfaat.
Baca juga: Seperti Apa Permukaan Planet Mars?
Mulai dari membantu astronot mendarat dengan aman di permukaan planet, hingga mendukung mereka saat mereka bergerak di luar kendaraan di luar angkasa.
Studi dipublikasikan di Frontiers in Physiology.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.