Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, banyak negara bersiap menyambut perayaan Halloween. Perayaan yang digelar setiap 31 Oktober ini identik dengan sesuatu yang horor dan labu kuning yang menjadi simbol Halloween.

Dekorasi labu kuning yang ikonik ini dikenal dengan jack-o'-lantern, yang diukir dengan wajah menyeramkan.

 

Tapi mengapa labu dan bukan buah atau sayur lainnya?

Baca juga: Asal-usul Orang Palestina dan Israel Ternyata dari Leluhur yang Sama

Asal-usul labu kuning di perayaan Halloween

Dikutip dari Britannica, Senin (30/10/2023), tradisi mengukir labu berasal dari kisah Irlandia tentang seorang pria bernama 'Stingy Jack'.

Menurut cerita, Jack menipu iblis demi keuntungannya sendiri.

Lalu ketika ia meninggal, Jack tidak bisa masuk surga dan iblis tidak mengizinkannya masuk neraka.

Jack pun dijatuhi hukuman untuk berkeliaran di Bumi untuk selama-lamanya.

Bermula dari kepercayaan tersebut, di Irlandia, orang-orang mulai mengukir wajah setan dari lobak untuk menakuti jiwa Jack yang berkeliaran.

Namun saat imigram Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir jack-o'-lantern dengan labu karena lebih mudah didapatkan daripada lobak.

Baca juga: Asal-usul Nama-nama Hari dalam Seminggu

Perayaan Halloween Perayaan Halloween

Sampah dekorasi Halloween

Sayangnya, setelah menjadi perayaan yang komersil, berbagai dekorasi Halloween ini membawa dampak tersendiri bagi lingkungan.

Dilansir dari ZME Science, perayaan Halloween biasanya akan melibatkan kostum, dekorasi, dan pesta. Masalahnya, semua itu menimbulkan banyak polusi dan limbah.

Sebagian besar kostum menggunakan plastik berbahan dasar minyak yang tidak dapat didaur ulang. Ini berarti kostum itu akan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Selain itu, banyak kostum yang hanya digunakan satu kali dan dibuang. Belum termasuk dengan limbah permen yang dihasilkan selama Halloween.

Baca juga: Asal-usul Makanan Khas Lebaran, Dari Mana Asal Ketupat?

Federasi Ritel Nasional mencatat, orang Amerika menghabiskan $12,2 miliar untuk Halloween pada tahun 2023, naik dari $10,6 miliar pada tahun 2022. Dari jumlah ini, $3,9 miliar diproyeksikan akan dihabiskan untuk dekorasi rumah.

Seperti diberitakan NPR, salah satu limbah Halloween ini juga termasuk labu.

Amerika Serikat memproduksi banyak labu setiap tahunnya, lebih dari 2 miliar labu pada tahun 2020 saja.

Namun pada tahun itu, hanya seperlima yang digunakan untuk makanan. Artinya, orang Amerika menghabiskan ratusan juta dolar untuk membeli labu setiap tahunnya dan membuang ke tempat sampah saat Halloween berakhir.

Baca juga: Asal-usul Patung Venus Berusia 30.000 Tahun di Austria Akhirnya Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com