Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2023, 17:02 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Proses pembersihan dilakukan dengan mencampurkan arang aktif sebanyak 5 persen dari berat minyak ke dalam minyak jelantah. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan pengotor dan zat yang menyebabkan bau.

Pada proses pengadukan, stearin dipanaskan hingga meleleh, lalu minyak jelantah dimasukkan dan diaduk hingga keduanya tercampur sempurna. Selanjutnya, alkohol dituang perlahan untuk menghilangkan bau minyak.

Pada tahap tersebut, cairan lilin terlah terbentuk. Kemudian, dilakukan proses pendinginan sebagai tahapan terakhir, lalu menambahkan sumbu lilin dan pencetakan. 

Nancy E. Carpenter dalam Chemistry of Sustainable Energy (2014) menyampaikan bahwa biodiesel umumnya dibuat dari minyak nabati yang direaksikan dengan alkohol dan katalis.

Katalis merupakan bahan kimia untuk mempercepat reaksi antara minyak dan alkohol.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Katalis yang digunakan biasanya adalah soda api atau natrium hidroksida (NaOH). Katalis diperlukan dalam proses pembuatan biodiesel karena reaksi ini akan memakan waktu yang lama, yakni sekitar 4 jam.

Namun, perlu diingat bahwa takaran minyak jelantah sebagai bahan baku, alkohol, dan katalis harus tepat agar menghasilkan biodiesel yang ideal.

Selain itu, proses pembuatan biodiesel memerlukan penggunaan alat pelindung diri untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat penggunaan bahan-bahan kimia.

Kendati terdapat beberapa langkah yang tidak sederhana dalam pengolahan minyak jelantah, keterbatasan alat dan bahan saat ini tidak menjadi halangan untuk mengubah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Saat ini, sudah banyak pihak yang membuka jasa daur ulang dan pengolahan minyak jelantah. Anda bisa menyalurkan minyak jelantah di rumah ke pihak penyelenggara pengolahan minyak jelantah pilihan Anda.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Bom Atom?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com