Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kuda Nil Menjadi Hewan yang Dihormati Orang Mesir Kuno?

Kompas.com - 13/09/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Fragmen tersebut menunjukkan raja menombak salah satu binatang yang kemudian diikat ke kereta luncur dan diseret oleh sekelompok pria.

Visualisasi raja-raja yang membunuh kuda nil di zaman Mesir kuno berlanjut hingga periode Kerajaan Pertengahan (1975-1640 SM) dan Baru (1520-1075 SM), terutama pada scarab.

Scarab ini adalah segel kancing berbentuk silinder kecil yang digunakan untuk jimat dan alat pelindung lainnya.

Lebih lanjut, perburuan kuda nil bukan hanya sekadar olahraga kerajaan semata. Itu adalah acara yang penuh dengan ritual.

Baca juga: 10 Fakta Seputar Kuda Nil, Hewan Darat Terbesar di Dunia

Sebelum memulai perburuan, upacara akan dilakukan untuk memohon perlindungan dan kesuksesan.

Ritual ini diawasi oleh para pendeta dan sangat penting untuk menjamin keselamatan firaun.

Kuda nil dan dewa Mesir kuno

Kuda nil di Mesir kuno juga merupakan simbol dari para dewa-dewi.

Orang Mesir kuno mempunyai hubungan yang kuat dan tak terbantahkan dengan alam dan dunia di sekitar mereka.

Hampir setiap hewan dan tumbuhan memiliki makna khusus dalam cara hidupnya.

Baca juga: Kenapa Gigi Kuda Nil Diburu dan Membuatnya Semakin Terancam Punah?

Dewa-dewa Mesir, yang semuanya berwujud binatang, diperkirakan terbentuk melalui pengamatan tajam mereka terhadap alam, salah satunya adalah kuda nil.

Dewi Mesir Taweret, misalnya, yang digambarkan dengan kepala menyerupai kuda nil. Tawaret umum di kalangan rumah tangga sebagi pelindung ibu dan kesuburan.

Wanita Mesir juga menggunakan gambar Taweret sebagai cara untuk mencegah kejahatan mencapai bayi mereka.

Selain itu juga ada dewi Hedjet yang dipandang sebagai contoh simbolisme kuda nil Mesir yang positif yaitu mengenai kualitas hidup, regenerasi, dan kelahiran kembali.

Baca juga: Apakah Kuda Nil Berbahaya dan Bisa Bunuh Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com