Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kuda Nil Menjadi Hewan yang Dihormati Orang Mesir Kuno?

KOMPAS.com - Sejak zaman Mesir kuno, kuda nil ternyata telah menjadi bagian dari olahraga kerajaan.

Kuda nil di zaman Mesir kuno merupakan hewan yang dihormati.

Lantas, mengapa kuda nil begitu dihormati orang Mesir kuno?

Kuda nil dihormati orang Mesir kuno

Hewan darat terbesar di dunia setelah gajah Afrika ini sejak zaman tersebut diyakini sebagai simbol yang mewakili sifat damai dan ramah, sekaligus kekuatan alam yang jahat, kekuasaan dan kehancuran.

Tidak heran jika orang Mesir kuno  menyebut kuda nil sebagai hewan para dewa.

Namun tidak hanya itu saja, hewan bertubuh besar yang agresif ini juga menjadi bagian dari olahraga kerajaan yang diperuntukkan bagi kaum elit dan firaun.

Dikutip dari Ancient Origins, Selasa (12/9/2023) berburu kuda nil bukan sekadar tindakan keberanian atau pertunjukkan kehebatan fisik semata.

Sebaliknya, kuda nil sebagai bagian atraksi kerajaan ini juga dipenuhi dengan makna simbolis yang mendalam.

Dengan berburu dan mengalahkan makhluk-makhluk besar ini, firaun menunjukkan kekuatan dan kemampuannya untuk mengendalikan dan menaklukkan kekacauan, yang diwakili oleh kuda nil.

Hal ini terutama penting dalam peradaban yang menjunjung tinggi ketertiban dan terus mencari keseimbangan.

Bukti perburuan kuda nil ini ditemukan di lukisan dinding dan relief dari berbagai dinasti yang menggambarkan firaun di kereta mereka dengan tombak di tangan, mengejar kuda nil yang perkasa.

Kuil dan makam juga menampilkan gambaran kemenangan firaun dan tangkapannya. Itu menjadi bukti dan peran firaun sebagai pembela rakyat yang mampu melawan kekacauan alam.

Misalnya, salah satu perburuan kuda nil yang dilakukan raja yang ditemukan pada pecahan relief Kuil Kamar Mayat Pepi II di Sakkara.

Fragmen tersebut menunjukkan raja menombak salah satu binatang yang kemudian diikat ke kereta luncur dan diseret oleh sekelompok pria.

Visualisasi raja-raja yang membunuh kuda nil di zaman Mesir kuno berlanjut hingga periode Kerajaan Pertengahan (1975-1640 SM) dan Baru (1520-1075 SM), terutama pada scarab.

Scarab ini adalah segel kancing berbentuk silinder kecil yang digunakan untuk jimat dan alat pelindung lainnya.

Lebih lanjut, perburuan kuda nil bukan hanya sekadar olahraga kerajaan semata. Itu adalah acara yang penuh dengan ritual.

Sebelum memulai perburuan, upacara akan dilakukan untuk memohon perlindungan dan kesuksesan.

Ritual ini diawasi oleh para pendeta dan sangat penting untuk menjamin keselamatan firaun.

Kuda nil dan dewa Mesir kuno

Kuda nil di Mesir kuno juga merupakan simbol dari para dewa-dewi.

Orang Mesir kuno mempunyai hubungan yang kuat dan tak terbantahkan dengan alam dan dunia di sekitar mereka.

Hampir setiap hewan dan tumbuhan memiliki makna khusus dalam cara hidupnya.

Dewa-dewa Mesir, yang semuanya berwujud binatang, diperkirakan terbentuk melalui pengamatan tajam mereka terhadap alam, salah satunya adalah kuda nil.

Dewi Mesir Taweret, misalnya, yang digambarkan dengan kepala menyerupai kuda nil. Tawaret umum di kalangan rumah tangga sebagi pelindung ibu dan kesuburan.

Wanita Mesir juga menggunakan gambar Taweret sebagai cara untuk mencegah kejahatan mencapai bayi mereka.

Selain itu juga ada dewi Hedjet yang dipandang sebagai contoh simbolisme kuda nil Mesir yang positif yaitu mengenai kualitas hidup, regenerasi, dan kelahiran kembali.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/13/110000423/mengapa-kuda-nil-menjadi-hewan-yang-dihormati-orang-mesir-kuno-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke