Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Sentinel disebut sebagai suku yang paling terisolasi di dunia. Bahkan mereka telah menolak hampir semua upaya kontak dari dunia luar, terkadang dengan cara kekerasan.

Orang Sentinel menjadi berita utama internasional pada tahun 2018, ketika seorang misionaris dari Amerika Serikat secara ilegal menyusup ke pulau mereka.

Ia lalu dibunuh dengan menggunakan busur dan anak panah. Insiden itu hanya salah satu bagian kecil dari kisah orang Sentinel.

Tempat tinggal orang suku Sentinel

Dikutip dari IFL Science, Jumat (16/6/2023) penduduk suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara, sebidang tanah yang terletak di antara India dan Myanmar di Samudra Hindia.

Di bawah hukum India, menjadi hal ilegal berada dalam jarak 9,26 Km dari pulau tersebut. Ini untuk menghormati cara hidup tradisional dan melindungi mereka dari penyakit orang luar karena mereka tidak memiliki kekebalan.

Di sebelah timur pulau kecil Sentinel, ada sebuah kepulauan yang dikenal sebagai Kepulauan Andaman. Kendati berada di wilayah yang berdekatan, masyarakat di kepulauan tersebut, hampir tidak pernah berhubungan dengan suku Sentinel.

Baca juga: Apakah Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Digunakan hingga Saat Ini?

“Ini menjadikan mereka suku paling terasing di dunia karena mereka bahkan tidak punya tetangga. Sebagian besar suku terasing memiliki tetangga yang mungkin mereka ajak berdagang atau bertemu di hutan, tetapi suku Sentinel benar-benar tidak memiliki siapa pun,” kata Sophie Grig, Senior Research and Advocacy Officer di Survival International

Kehidupan orang-orang suku Sentinel

Tingkat isolasi orang Sentinel itu unik. Namun mengingat keterasingan suku tersebut yang ekstrem ini, dunia hampir tidak tahu apa-apa tentang bagaimana mereka hidup.

Sensus India 2011 memperkirakan hanya 15 orang yang tinggal di Pulau Sentinel Utara, meskipun angka sebenarnya diperkirakan sekitar 100 orang.

Menggunakan laporan dari orang-orang yang telah mengamati pulau itu dari jauh dengan perahu, diyakini sekitar 100 individu hidup dalam tiga kelompok terpisah.

Pemukiman mereka terdiri dari dua jenis rumah yang berbeda, gubuk komunal besar dan tempat penampungan sementara tanpa dinding.

“Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang cara hidup mereka (penduduk suku Sentinel) diperoleh dari apa yang bisa dilihat dari perahu dari kejauhan. Kami bahkan tidak tahu mereka menyebut diri mereka apa,” kata Grig.

Baca juga: Apakah Semua Emas di Dunia Bisa Habis?

ilustrasi pulau Sentinel Utara, India.Wikimedia/Medici82 ilustrasi pulau Sentinel Utara, India.

Suku Sentinel menolak kontak dengan dunia luar

Orang Sentinel telah menetapkan batas untuk tinggal sendirian dengan sangat jelas.

Pada tahun 1970-an, pemerintah India menetapkan kebijakan untuk mencoba melakukan kontak dengan suku Sentinel dengan tujuan akhir untuk mengajari mereka pertanian dan memaksa mereka untuk menetap di masyarakat mereka.

Orang-orang suku Sentintel menolak upaya ini.

Menyusul protes yang dilakukan oleh kelompok-kelompok hak asasi Pribumi, pemerintah India kemudian membatalkan rencananya untuk melakukan kontak pada akhir 1990-an dan suku Sentinel terus menunjukkan permusuhan kepada dunia luar.

Seiring dengan kematian misionaris Kristen pada tahun 2018, beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah insiden di mana suku Sentinel bereaksi agresif terhadap orang luar.

Setelah tsunami dahsyat yang mengguncang Samudra Hindia bulan Desember 2014, pemerintah India mencoba melihat menggunakan helikopter apakah mereka memerlukan bantuan.

Baca juga: Apakah Bahan Rahasia yang Dipakai dalam Lukisan Leonardo da Vinci?

Namun yang mengejutkan, seorang individu justru berusaha menyerang helikopter itu.

Insiden lain terjadi pada tahun 2006 ketika dua nelayan dari India secara tidak sengaja terdampar di pulau itu dan langsung dibunuh oleh suku Sentinel.

“Mereka membuat pilihan yang jelas dan pernyataan yang sangat jelas kepada dunia bahwa mereka ingin tetap tidak berhubungan dan dibiarkan sendiri,” jelas Grig.

"Kami tidak tahu, tapi mungkin alasan suku Sentinel sangat menolak orang luar adalah karena mereka memiliki semacam ingatan buruk akan kontak itu," papar Grig lagi.

Terlepas dari penolakan kontak dengan dunia luar, orang Sentinel masih ada dan berkembang.

"Mereka telah tinggal di pulau itu selama ribuan tahun, mungkin puluhan ribu tahun. Mereka terlihat sangat sehat, berkembang, dan jelas memilih untuk menjalani gaya hidup seperti itu," tambahnya.

Baca juga: Apakah Cairan Vape Beracun untuk Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com