Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Kompas.com - 10/06/2023, 12:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lubang hitam masih menjadi fenomena misterius alam semesta yang terus dipelajari hingga saat ini.

Namun, tetap saja ada pertanyaan yang belum terjawab, misalnya apa yang terjadi saat lubang hitam bertabrakan.

Teori soal lubang hitam bertabrakan

Dikutip dari Science ABC, Jumat (9/6/2023), lubang hitam adalah sisa-sisa bintang mati yang mulai runtuh dengan sendirinya, meninggalkan lubang gelap yang sangat padat dan mengapung.

Lubang hitam dapat melahap lebih banyak materi, sehingga ukurannya dan kekuatannya terus tumbuh. Itu mengapa tabrakan dua lubang hitam akan menjadi hal yang luar biasa.

Kendati demikian, sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang terjadi ketika dua lubang hitam saling bertabrakan.

Baca juga: Apakah Ada Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta?

Teori memprediksi bahwa ketika dua lubang hitam mulai memengaruhi satu sama lain secara gravitasi, mereka akan mulai mengorbit satu sama lain, menutup menjadi spiral yang makin rapat.

Akhirnya kedua lubang hitam ini akan bergabung menjadi satu lubang hitam yang lebih besar, tetapi akan ada jumlah energi yang luar biasa yang dihasilkan oleh penggabungan ini.

Kemudian, teori lain menyebut ada awan gas magnet besar yang mengelilingi setiap lubang hitam.

Ketika medan magnet dan gravitasi yang luas biasa dari lubang hitam mulai berinteraksi, mereka akan membentuk pusaran berbentuk corong di atas piring akresi lubang hitam.

Pada tahap akhir tabrakan, kedua lubang hitam mungkin mengorbit secepat setengah kecepatan cahaya, dan akhirnya bersatu dalam ledakan energi yang dapat dirasakan di seluruh alam semesta.

Baca juga: Apakah Lubang Hitam dan Materi Gelap di Alam Semesta Ini Sama?

 

Mendeteksi tabrakan lubang hitam

Gelombang gravitasi yang dihasilkan dari ledakan yang disebabkan tabrakan lubang hitam itu kemudian dapat dideteksi oleh instrumen yang sangat sensitif di Bumi.

Instrumen itu seperti Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), yakni sepasang instrumen astronomi yang terletak di Washington dan Louisiana, Amerika Serikat.

Pada awal 2016 inilah, ilmuwan di LIGO membuat penemuan gelombang gravitasi pertama yang dikonfirmasi dari tabrakan dua lubang hitam berjarak sekitar 1,3 miliar tahun cahaya.

Gelombang gravitasi tersebut membutuhkan waktu selama itu untuk melintasi ruang angkasa yang luas dan dapat dideteksi oleh manusia.

Lebih banyak instrumen seperti LIGO saat ini sedang dibangun di seluruh dunia, yang akan membantu para ilmuwan menentukan lokasi tabrakan lubang hitam lainnya.

Penelitian lubang hitam ini akan memberi kita wawasan yang lebih menarik tentang sifat kosmos dan kebenaran di balik fenomena paling misterius dan menakutkan di alam semesta.

Baca juga: Lubang Hitam Supermasif Paling Mengerikan Tiba-tiba Hilang, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com