KOMPAS.com - Para ilmuwan menyaksikan lubang hitam supermasif di sebuah galaksi menembakkan gas galaksi yang sangat diperlukan dalam proses pembentukan bintang.
Dilansir dari Space, Selasa (21/9/2021), para ilmuwan tidak terlalu yakin, apa dampak dan bagaimana jika dalam satu siklus kehidupan suatu galaksi, mereka melepaskan gasnya.
Pada saat pelepasan gas galaksi itu terjadi, maka sebuah galaksi akan kehilangan materi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan bintang baru.
Bintang-bintang yang lebih muda dan lebih biru di galaksi akan mulai menua dan mati, memberikan kepada bintang-bintang yang lebih tua, lebih kecil, dan lebih merah.
Baca juga: Lubang Hitam Supermasif di Galaksi Ini Membuat Ilmuwan Bingung
Namun, para peneliti di New York University Abu Dhabi bertanya-tanya, apakah lubang hitam supermasif di pusat galaksi bertanggung jawab atas hal itu.
Mereka pun memeriksa bagaimana aktivitas lubang hitam supermasif dapat memengaruhi atau membantu galaksi membuang sebagian gasnya.
"Hubungan antara aktivitas (lubang hitam supermasif) dan pelepasan gas dari seluruh galaksi kurang dipahami," kata Aisha Al Yazeedi, ilmuwan peneliti di New York University Abu Dhabi dan penulis utama makalah tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Para peneliti fokus pada satu galaksi, MaNGA 1-166919, dengan lubang hitam supermasif di pusatnya.
Baca juga: Bagaimana Lubang Hitam Supermasif dapat Membunuh Galaksi Inangnya?