Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Lubang Hitam Supermasif dapat Membunuh Galaksi Inangnya?

Kompas.com - 22/07/2020, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Lubang hitam adalah salah satu misteri alam semesta yang selalu mengusik rasa penasaran para astronom dan ilmuwan.

Terlepas dari sejumlah besar galaksi di alam semesta ini, para astronom terus berjuang memahami evolusi lubang hitam.

Banyak pertanyaan yang muncul, tentang apa penyebab beberapa galaksi mati, bagaimana bisa pembentukan bintang terhenti, atau bagaimana cara lubang hitam membunuh galaksi?

Akan tetapi, ternyata struktur galaksi dan ukuran lubang hitam diklaim dapat memberikan jawabannya.

Baca juga: Pertama Kalinya, Astronom Menyaksikan Kilatan Cahaya Lubang Hitam Supermasif

Melansir IFLScience, Rabu (22/7/2020), sekian lama setelah para astronom menganggap suatu galaksi mati, bintang-bintangnya akan bersina.

Namun, bintang-bintang paling terang dan paling biru sekalipun hanya memiliki kehidupan yang pendek.

Akibatnya, segera setelah pembentukan bintang terhenti, galaksi sepenuhnya akan terdiri dari bintang yang lebih redup dan lebih kemerahan.

Ilustrasi galaksi z8_GND_5296, galaksi terjauh di semesta. BBC Ilustrasi galaksi z8_GND_5296, galaksi terjauh di semesta.

Baca juga: Astronom Gunakan Metode Baru Pastikan Planet 9 sebagai Planet atau Lubang Hitam

Proses di mana bintang-bintang baru berhenti terbentuk disebut dengan quenching.

Para astronom bingung bagaimana awalnya proses ini jauh lebih cepat terjadi di beberapa galaksi dibandingkan lainnya.

Encounters dengan galaksi yang lebih kecil dapat membantu menjaga galaksi tetap hidup, tetapi sebagian besar kehidupan berasal dari gas yang jatuh dari halo galaksi ke cakram tempat ia mengembun menjadi bintang.

Sebuah makalah di The Astrophysical Journal mengusulkan alasan mengapa ini sering berhenti jauh sebelum gas habis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com