Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Hitam Supermasif Ini Lepaskan Gas Galaksi, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 22/09/2021, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Space

KOMPAS.com - Para ilmuwan menyaksikan lubang hitam supermasif di sebuah galaksi menembakkan gas galaksi yang sangat diperlukan dalam proses pembentukan bintang.

Dilansir dari Space, Selasa (21/9/2021), para ilmuwan tidak terlalu yakin, apa dampak dan bagaimana jika dalam satu siklus kehidupan suatu galaksi, mereka melepaskan gasnya.

Pada saat pelepasan gas galaksi itu terjadi, maka sebuah galaksi akan kehilangan materi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan bintang baru.

Bintang-bintang yang lebih muda dan lebih biru di galaksi akan mulai menua dan mati, memberikan kepada bintang-bintang yang lebih tua, lebih kecil, dan lebih merah.

Baca juga: Lubang Hitam Supermasif di Galaksi Ini Membuat Ilmuwan Bingung

 

Namun, para peneliti di New York University Abu Dhabi bertanya-tanya, apakah lubang hitam supermasif di pusat galaksi bertanggung jawab atas hal itu.

Mereka pun memeriksa bagaimana aktivitas lubang hitam supermasif dapat memengaruhi atau membantu galaksi membuang sebagian gasnya.

"Hubungan antara aktivitas (lubang hitam supermasif) dan pelepasan gas dari seluruh galaksi kurang dipahami," kata Aisha Al Yazeedi, ilmuwan peneliti di New York University Abu Dhabi dan penulis utama makalah tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti fokus pada satu galaksi, MaNGA 1-166919, dengan lubang hitam supermasif di pusatnya.

Baca juga: Bagaimana Lubang Hitam Supermasif dapat Membunuh Galaksi Inangnya?

Ilustrasi material luar angkasa dan bintang masuk ke dalam pusara lubang hitam supermasif.SHUTTERSTOCK/Jurik Peter Ilustrasi material luar angkasa dan bintang masuk ke dalam pusara lubang hitam supermasif.

MaNGA di sini menunjukkan bahwa galaksi adalah bagian dari survei yang disebut Mapping Nearby Galaxies at APO, yang memetakan galaksi-galaksi terdekat.

MaNGA 1-166919 sangat menarik, sebab memiliki apa yang oleh para astronom disebut sebagai inti galaksi aktif.

Yakni, sebuah pusat yang sangat terang berkat piringan lubang hitam supermasif yang meledak dengan energi, seringkali dalam sepasang pancaran seperti sorot yang melesat menjauh dari pusat galaksi dalam dua arah.

Dengan mengamati galaksi dengan gelombang radio dan cahaya tampak, para peneliti menemukan bahwa dua pancaran lubang hitam supermasif itu memang mendorong gas keluar dari galaksi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan 83 Lubang Hitam Supermasif di Pinggiran Tata Surya

 

Selain itu, para ilmuwan juga menemukan bukti, aliran keluar gas bermain dengan pembentukan bintang, kemudian mempercepatnya di beberapa area dan memadamkannya di area lain.

Kendati demikian, penelitian lebih lanjut dapat memberi tahu kita tidak hanya tentang masa depan MaNGA 1-166919, tetapi juga tentang masa depan lingkungan kita sendiri.

Yakni galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda terdekat kita, yang mungkin mengalami krisis paruh baya yang akan mengubahnya menjadi lebih tua, menjadi galaksi yang lebih merah.

Studi lubang hitam supermasif menembakkan gas galaksi ini telah dipublikasikan pada 4 Agustus lalu di The Astrophysical Journal.

Baca juga: Studi: Lubang Hitam Supermasif Pengaruhi Evolusi Kosmos Alam Semesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com