Menariknya, protein BSP secara khusus mengikat lipoprotein densitas rendah yang ada dalam kuning telur, senyawa yang biasa digunakan dalam pemanjang semen. Interaksi ini tampaknya menghilangkan efek merugikan dari protein BSP pada membran sperma.
Oleh karena itu, protein BSP dalam plasma mani bertindak seperti pedang bermata dua, menguntungkan sekaligus merugikan sperma.
Fertilitas merupakan aspek terpenting dalam upaya peningkatan populasi ternak. Protamin dan berbagai protein dalam sperma dan plasma semen merupakan hasil analisis molekuler yang dapat digunakan sebagai penanda kesuburan.
Baca juga: Habiskan Banyak Waktu dengan Manusia, Otak Sapi Jadi Menyusut
Masing-masing protein meletakkan peran penting dalam fungsi normal sperma, mulai dari pembentukan struktur sperma, motilitas, kapasi, perlindungan sel, reaksi akrosom, keberhasilan pembuahan, aktivasi sel telur, dan perkembangan embrionik.
Terakhir, komponen molecular ini dapat menjadi penanda kesuburan dan dapat membantu mendiagnosa kasus infertilitas/subfertilitas pada ternak di lapangan.
Edy Sophian
Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Zoologi Terapan - BRIN