Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Protein pada Sperma Sapi yang Membuat Peluang Kesuburannya Tinggi

Kompas.com - 01/05/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menariknya, protein BSP secara khusus mengikat lipoprotein densitas rendah yang ada dalam kuning telur, senyawa yang biasa digunakan dalam pemanjang semen. Interaksi ini tampaknya menghilangkan efek merugikan dari protein BSP pada membran sperma.

Oleh karena itu, protein BSP dalam plasma mani bertindak seperti pedang bermata dua, menguntungkan sekaligus merugikan sperma.

Fertilitas merupakan aspek terpenting dalam upaya peningkatan populasi ternak. Protamin dan berbagai protein dalam sperma dan plasma semen merupakan hasil analisis molekuler yang dapat digunakan sebagai penanda kesuburan.

Baca juga: Habiskan Banyak Waktu dengan Manusia, Otak Sapi Jadi Menyusut

Masing-masing protein meletakkan peran penting dalam fungsi normal sperma, mulai dari pembentukan struktur sperma, motilitas, kapasi, perlindungan sel, reaksi akrosom, keberhasilan pembuahan, aktivasi sel telur, dan perkembangan embrionik.

Terakhir, komponen molecular ini dapat menjadi penanda kesuburan dan dapat membantu mendiagnosa kasus infertilitas/subfertilitas pada ternak di lapangan.

Edy Sophian
Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Zoologi Terapan - BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com