Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2023, 10:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Saat sebatang magnet dipotong menjadi dua, maka kedua kutubnya tidak akan hilang. Cara ini hanya akan menghasilkan dua magnet yang masing-masing memiliki kutub utara dan selatan.

Kutub utara magnet ini akan menarik kutub selatan dari magnet lainnya, atau sebaliknya.

Daya tarik magnet inilah yang membuat benda tersebut memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi manusia.

Jadi, bagaimana dua kutub magnet ini muncul dan mengapa magnet bisa memiliki kutub?

Seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/5/2023), menurut Direktur National High Magnetic Field Laboratory, Greg Boebinger di Tallahassee, Florida, magnet adalah salah satu misteri terdalam bagi ilmu fisika.

Kendati orang telah menggunakan magnet selama ribuan tahun, namun hingga saat ini para ilmuwan masih terus mempelajari hal baru tentanng cara kerja magnet.

Tentang bagaimana magnet bisa memiliki kutub, jawabannya menurut ahli adalah terletak pada perilaku elektron.

Baca juga: Medan Magnet Tsunami dapat Menjadi Peringatan Dini Tsunami, Studi Jelaskan

Asal-usul kutub magnet

Magnet, seperti semua materi, terbuat dari atom. Pada setiap atom, nukleus dikelilingi oleh satu atau lebih elektron bermuatan negatif, yang masing-masing elektron ini menghasilkan medan magnet kecilnya sendiri dan oleh ilmuwan dinamai sebagai 'putaran'.

Apabila cukup banyak medan magnet kecul yang menunjuk ke arah yang sama, maka materi itu pun menjadi magnet.

Bobinger mengatakan, 'putaran' elektron merupakan konsep abstrak. Teknisnya, tidak ada yang pernah melihat elektron berputar, sebab terlalu kecil bahkan untuk dilihat di bawah mikroskop.

Akan tetapi para fisikawan tahu bagaimana elektron memiliki medan magnet karena mereka telah mengukurnya, dan salah satu cara medan magnet itu bisa dihasilkan adalah jika elektron berputar. Membalikkan arah putaran, dan medan magnet akan berputar.

Selanjutnya, apabila memungkinkan maka elektron akan berpasangan dan putarannya saling meniadakan, sehingga magnetisme total atom akan menjadi nol.

Kendati demikian, ada beberapa elemen, seperti besi, yang mana magnetisme itu tidak bisa terjadi. Sebab, jumlah elektron dan posisinya di sekitar nukelus berarti bahwa setiap atom besi akan memiliki elektron tidak berpasangan yang menghasilkan medan magnet kecil.

Baca juga: Medan Magnet Bumi telah Berubah Sejak Ribuan Tahun Lalu, Studi Jelaskan

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com