KOMPAS.com - Marah merupakan salah satu kondisi yang suatu saat akan kita alami. Sayangnya, situasi itu terkadang terjadi saat menjelang tidur yang membuat beberapa orang akhirnya membawa kondisi itu dalam istirahat mereka.
Akan tetapi, apakah tidur sambil marah punya efek tersendiri?
Dikutip dari Live Strong, Selasa (18/4/2023) ternyata ada beberapa efek yang terjadi saat seseorang tidur, namun dalam kondisi marah.
Sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan di Journal of Research in Personality mengungkapkan orang yang tidur sambil marah memiliki kualitas tidur yang lebih buruk.
"Kemarahan adalah yang meningkatkan detak jantung dan hampir tidak mungkin tertidur dengan detak jantung di atas enam puluh," kata Michael Breus, PhD, seorang psikolog tidur di Los Angeles.
Baca juga: Apakah Efek Tidur di Sofa Setiap Malam?
Padahal efek kurang tidur di malam hari, dapat memperburuk keadaan keesokan harinya.
Tidur sambil marah ini juga lebih sering dikaitkan dengan konflik yang terjadi dengan pasangan.
Hal itu menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Social Psychological and Personality Science membuat seseorang memiliki lebih banyak pikiran negatif dan kurang mampu melihat perspektif pasangannya selama percakapan lanjutan sehingga cenderung tidak menyelesaikan konflik.
"Jika Anda kurang tidur, itu seperti bom waktu. Anda lebih mungkin untuk lepas kendali karena kurang tidur mengaburkan penilaiaan Anda," terang Breus.
Jika membawa marah ke tempat tidur, ada kemungkinan juga itu justru menyebabkan masalah yang dan menimbulkan kemarahan lebih besar.
Baca juga: Apakah Efek Kurang Tidur Berkepanjangan pada Tubuh?