Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Radioaktif Fukushima Akan Dibuang ke Samudra Pasifik, Berbahayakah?

Kompas.com - 11/03/2023, 18:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Proses filtrasi tersebut dapat menghilangkan 62 radionuklida dari air dan dapat diulang hingga konsentrasi kontaminasi jauh di bawah tingkat regulasi. Sayangnya, proses tersebut tidak mampu menghilangkan tritium dari air yang diolah.

Tritium adalah bentuk radioaktif alami dari hidrogen yang tercipta di atmosfer ketika sinar kosmik bertabrakan dengan molekul udara.

Kendati demikian, belum ada teknologi yang dapat menghilangkan tritium tingkat rendah yang terdapat dalam volume besar air yang disimpan di Fukushima.

Diklaim limbah radioaktif ini tidak bahaya

Tentunya hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri, pasalnya pemerintah Jepang berencana membuang lebih dari satu juta ton air dari sisa-sisa pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi tersebut ke Samudra Pasifik.

Baca juga: Paparan Radiasi Radioaktif di Serpong, Ini Komentar Pengamat Iklim

Menurut pemerintah Jepang, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan sejumlah besar ilmuwan independen, rencana pelepasan air sisa di Fukushima itu wajar dan aman.

Tritium sudah ada di atmosfer Bumi dan juga di Samudra Pasifik dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada yang akan dilepaskan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir.

Selain itu, air tidak akan dikeluarkan sekaligus melainkan secara bertahap dalam jumlah kecil setiap tahunnya. Proses tersebut bisa memakan waktu hingga 20-30 tahun.

Lalu, pada dilepaskan, air dari Fukushima akan diencerkan oleh air laut sedemikian rupa sehingga akan ada kurang dari 1.500 becquerels per liter atau 1/40 dari standar pemerintah untuk membuang air ke lingkungan.

Baca juga: Sisa Radioaktif Bom Nuklir Ditemukan di Palung Terdalam Lautan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com