Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Astronot di ISS Mengalami Siang dan Malam Seperti di Bumi?

Kompas.com - 13/02/2023, 09:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Stasiun luar angkasa ini mengorbit bumi dengan kecepatan luar biasa 27.600 km/jam dan menyelesaikan satu revolusi dalam waktu sekitar 90 menit.

Selama orbitnya, ISS menghabiskan kira-kira separuh waktunya di bawah sinar matahari dan sisanya di belakang bayangan Bumi.

Dengan demikian, stasiun luar angkasa tersebut mengalami siang hari sekitar 45 menit dan kegelapan 45 menit dalam setiap revolusi.

Dalam 24 jam ISS mengorbit Bumi sebanyak 16 kali. Jadi dalam rentang waktu satu hari Bumi, para astronot di stasiun luar angkasa ini menyaksikan 16 matahari terbit dan 16 matahari terbenam.

Baca juga: Astronot China Menanam Padi di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Namun, pergantian siang dan malam yang terlalu sering itu rupanya menjadi masalah serius dalam jangka panjang, terutama bagi para astronot.

Tubuh manusia dirancang dalam siklus 24 jam dan cahaya memainkan peran utama dalam mengatur siklus tersebut.

Ritme Sirkadian kita terbiasa dengan pola cahaya di Bumi. Sinar matahari memicu kita untuk bangun, sedangkan kegelapan mendorong tidur dan tidak aktif.

Oleh karena itu, peralihan waktu yang cepat antara sinar matahari dan kegelapan, dalam hal ini pergantian siang dan malam di luar angkasa, dapat merusak jam biologis para astronot.

Baca juga: Misi Astronot Swasta Pertama Segera Meluncur ke ISS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com