Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2022, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Berenang di danau atau sungai memang aktivitas yang menyenangkan, namun tetap harus berhati-hati karena ada beberapa organisme berbahaya yang hidup di air, salah satunya adalah amoeba pemakan otak.

Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri adalah organisme kecil bersel tunggal yang ditemukan di air tawar yang hangat dan di tanah.

Meski dinamai amoeba pemakan otak, amoeba ini sebenarnya tidak benar-benar memakan otak kita.

Namun, amoeba pemakan otak dapat menyebabkan infeksi yang mengakibatkan kerusakan otak dan pembengkakan. Kondisi ini disebut meningoensefalitis amoeba primer (PAM). 

Dikutip dari Cleveland Clinic, PAM adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat serius yang hampir selalu berakibat fatal.

Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Menyerang Pria Korea Selatan?

Penyebab infeksi amoeba pemakan otak

Dilansir dari Healthline, amoeba memasuki tubuh melalui hidung. Kemudian amoeba akan menyebar dari hidung ke otak Anda dan mulai menyebabkan infeksi. 

Seseorang tidak bisa mengalami infeksi amoeba pemakan otak dari meminum air yang terkontaminasi.

Infeksi ini biasanya terjadi saat Anda berenang di danau atau sungai air tawar yang hangat. 

Kita juga dapat menemukan amoeba pemakan otak di sumber air lain, seperti air keran yang terkontaminasi atau kolam yang diklorinasi dengan tidak benar, meskipun hal ini jarang terjadi.

Selain itu, amoeba pemakan otak menyukai panas dan tumbuh subur di air hangat atau air panas sehingga infeksi cenderung terjadi selama bulan-bulan musim panas, terutama di tengah gelombang panas yang berkepanjangan.

Baca juga: Bagaimana Cara Amoeba Pemakan Otak Bisa Masuk ke Otak?

Gejala infeksi amoeba pemakan otak

Gejala infeksi amoeba pemakan otak muncul tiba-tiba dan parah pada awalnya. Berikut adalah beberapa gejalanya:

  • Demam tinggi 
  • Sakit kepala yang sangat menyakitkan
  • Mual dan muntah 
  • Gemetaran
  • Gejala seperti meningitis, termasuk leher kaku dan sangat sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Kebingungan mental

Tingkat kematian akibat infeksi amoeba pemakan otak lebih tinggi dari 97 persen, bahkan dengan pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com