KOMPAS.com - Berenang di danau atau sungai memang aktivitas yang menyenangkan, namun tetap harus berhati-hati karena ada beberapa organisme berbahaya yang hidup di air, salah satunya adalah amoeba pemakan otak.
Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri adalah organisme kecil bersel tunggal yang ditemukan di air tawar yang hangat dan di tanah.
Meski dinamai amoeba pemakan otak, amoeba ini sebenarnya tidak benar-benar memakan otak kita.
Namun, amoeba pemakan otak dapat menyebabkan infeksi yang mengakibatkan kerusakan otak dan pembengkakan. Kondisi ini disebut meningoensefalitis amoeba primer (PAM).
Dikutip dari Cleveland Clinic, PAM adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat serius yang hampir selalu berakibat fatal.
Penyebab infeksi amoeba pemakan otak
Dilansir dari Healthline, amoeba memasuki tubuh melalui hidung. Kemudian amoeba akan menyebar dari hidung ke otak Anda dan mulai menyebabkan infeksi.
Seseorang tidak bisa mengalami infeksi amoeba pemakan otak dari meminum air yang terkontaminasi.
Infeksi ini biasanya terjadi saat Anda berenang di danau atau sungai air tawar yang hangat.
Kita juga dapat menemukan amoeba pemakan otak di sumber air lain, seperti air keran yang terkontaminasi atau kolam yang diklorinasi dengan tidak benar, meskipun hal ini jarang terjadi.
Selain itu, amoeba pemakan otak menyukai panas dan tumbuh subur di air hangat atau air panas sehingga infeksi cenderung terjadi selama bulan-bulan musim panas, terutama di tengah gelombang panas yang berkepanjangan.
Gejala infeksi amoeba pemakan otak
Gejala infeksi amoeba pemakan otak muncul tiba-tiba dan parah pada awalnya. Berikut adalah beberapa gejalanya:
Tingkat kematian akibat infeksi amoeba pemakan otak lebih tinggi dari 97 persen, bahkan dengan pengobatan.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/30/140000023/apa-penyebab-infeksi-amoeba-pemakan-otak-