KOMPAS.com - Akhir-akhir ini ramai di media sosial mengenai imbauan agar tidak keluar rumah pada 22 Desember. Hal ini dikaitkan dengan adanya fenomena Solstis (Solstice) yang akan terjadi pada hari itu.
Namun, tahukah Anda bahwa informasi tersebut tidak benar?
Hal ini telah diungkapkan oleh peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang dikutip dari Edukasi Sains Antariksa, Sabtu (17/12/2022).
Pengertian Solstis sebenarnya adalah fenomena astronomis biasa.
Baca juga: Hari Ini Fenomena Solstis Titik Balik Matahari Bulan Juni, Begini Pengaruhnya
Menurut Andi, Solstice atau Solstis adalah kata yang berasal dari bahasa Latin yakni Solstitium, yang terdiri dari dua kata, "Sol" yang berarti Matahari dan "Stitium" yaitu bentuk kata kerja dari "Sistere" yang berarti tempat berhenti, singgah, atau balik.
Jadi, jika disimpulkan, artinya fenomena Solstis adalah Titik Balik Matahari.
Fenomena Solstis ini pun didefinisikan sebagai peristiwa astronomis ketika Matahari berada di paling utara ataupun selatan pada saat mengalami gerak semu tahunannya.
Posisi Matahari ini relatif terhadap ekuator langit atau perpanjangan khatulistiwa Bumi pada bola langit.
Ada dua jenis fenomena Sosltis, yang mana peristiwa astronomis ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juni dan Desember.
Baca juga: Fenomena Solstis 21 Desember, Fakta Titik Balik Selatan Matahari yang Sebabkan Malam Lebih Panjang