Menciptakan Satuan Pendidikan Aman Bencana Gempa, Bisakah?

Yang paling penting adalah bukan dengan memperdebatkan apakah terjadinya gempa bisa diprediksi atau tidak.

Tetapi, sebaliknya, bagaimana kita bahu-membahu menyiapkan satuan pendidikan dan perkantoran aman bencana.

Terkait dengan satuan pendidikan, bagaimanapun Indonesia harus memulai adanya asesmen bangunan satuan pendidikan yang aman bencana sebagai bentuk implementasi pilar pertama satuan pendidikan aman bencana.

Bahkan, seharusnya bangunan satuan pendidikan harus lebih kokoh, karena bisa difungsikan sebagai tempat pengungsian saat terjadi bencana.

Untuk pilar kedua terkait manajemen penanggulangan bencana di satuan pendidikan, harus mulai dipikirkan bagaimana manajemen yang efektif, yang bisa diterapkan dalam setiap satuan pendidikan saat bencana terjadi.

Tentu saja pengertian efektif bagi setiap satuan pendidikan bisa saja berbeda, karena pengaruh karakter di setiap daerah terhadap penerapan manajemen penanggulangan bencana.

Yang paling penting adalah mulai dibentuknya satuan tugas (satgas) bencana yang siap sedia saat terjadi bencana.

Model satgas bencana ini bisa saja mengadopsi model satgas Covid yang memang telah ada di setiap satuan pendidikan.

Bisa juga tugas satgas Covid diperluas menjadi satgas bencana, sehingga ruang lingkupnya satgas ini bukan hanya terkait dengan kejadi Covid, tetapi juga terkait dengan kejadian bencana yang sering terjadi di setiap daerah, termasuk di dalamnya kejadian gempa.

Yang tak kalah penting adalah bagaimana satuan pendidikan juga memulai adanya pendidikan bencana dalam rangka menginstal pengetahuan alam bawah sadar seluruh elemen satuan pendidikan saat bencana terjadi.

Proses penginstalan pengetahuan alam bawah sadar ini, membutuhkan napas panjang bagi satuan pendidikan untuk melakukannya.

Menurut Amri dkk (2022), proses ini bisa dilakukan melalui dimasukkannya materi bencana-bencana yang terjadi di Indonesia dan bagaimana penanggulangannya dalam mata pelajaran-mata pelajaran resmi yang diajarkan di sekolah, pelajaran muatan lokal, kegiatan ekstrakurikuler atau melalui pembentukan komunitas siaga bencana di sekolah.

Penerapan ketiga pilar satuan pendidikan aman bencana membutuhkan komitmen dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Pemerintah daerah bisa saja menginisiasi pembentukan forum satuan pendidikan aman bencana di daerah masing-masing yang di dalamnya melibatkan peran serta kementrian pendidikan dan kebudayaan di tingkat kabupaten atau kota dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).

Jika forum ini bisa berjalan dengan baik dan kemudian mengawasi penerapan tiga pilar satuan pendidikan aman bencana, maka saya yakin dan percaya lima tahun lagi kita semua akan menjawab YA terhadap pertanyaan: satuan pendidikan aman bencana (gempa), bisakah?

***

Febty Febriani, Ph.D

Peneliti Geosains di Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)