Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pruritus, Kondisi Kulit yang Sering Dialami Lansia?

Kompas.com - 04/11/2022, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com  - Berkurangnya kadar air seiring bertambahnya usia, menyebabkan kulit pada orang lanjut usia (lansia) cenderung menjadi kering.

Sayangnya, kondisi kulit kering ini seringkali diabaikan, karena dianggap sebagai hal wajar, sehingga tidak perlu berkonsultsi dengan dokter.

Padahal, kulit kering bisa menjadi awal penyakit berbahaya atau menjadi tanda adanya penyakit tertentu.

Selain itu, kulit kering juga kerap membuat terktur kulit menjadi kasar, pecah-pecah, dan juga bisa berujung pruritus.

Baca juga: Kulit Gatal Berkaitan dengan Kesehatan Mental, Bagaimana Bisa?

Apa itu pruritus?

Pruritus adalah istilah medis untuk rasa gatal yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Kulit gatal sering disebabkan oleh kulit kering.

Hal ini umum terjadi pada orang tua, karena kulitnya cenderung menjadi lebih kering seiring bertambahnya usia.

Dijelaskan dr Yustin Sumito, Sp.KK, Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia, salah satu faktor risiko pruritus adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Dengan semakin besarnya populasi lansia di Indonesia, tentu risiko pruritus pun semakin besar.

Selain usia, faktor risiko pruritus lainnya adalah jika seseorang memiliki alergi, memiliki kondisi penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan diabetes, sedang hamil, atau pun mereka yang sedang menjalani dialisis.

Baca juga: Telapak Tangan Gatal Bisa Jadi Tanda Penyakit, Bukan karena Mau Dapat Uang

Gejala Pruritus

Selain gatal, ada beberapa gejala pruritus yang mungkin muncul, yakni:

• Kemerahan
• Tanda gores
• Benjolan, bintik atau lecet
Kulit kering dan pecah-pecah
• Bercak kasar atau bersisik

Gejala tambahan pruritus meliputi:

• Perubahan warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
• Ruam terbentuk pada kulit yang bengkak (peradangan).
• Benjolan besar di area kulit yang terkena.
• Lepuh atau benjolan berisi cairan pada kulit.

Terkadang rasa gatal berlangsung lama dan bisa jadi intens. Saat menggaruk area yang gatal, biasanya justru akan terasa lebih gatal.

Baca juga: 5 Obat Kulit Gatal Terbaik

3 Proses Terjadinya Pruritus

Pada kasus lansia, disebutkan dr Yustin, ada 3 proses utama terkait penuaan yang berhubungan dengan terjadinya pruritus.

Pertama, hilangnya fungsi barrier (pelindung atau pembatas) kulit yang menyebabkan turunnya fungsi repair pada kulit.

Kedua, immunosenescence atau penurunan kerja sistem imun atau sistem perlindungan tubuh.

Ketiga, neuropati atau abnormalitas sistem saraf, di mana pruritus cenderung lebih sering mengalami kekambuhan.

Oleh sebab itu, diagnosis dan tatalaksana yang tepat sangat dibutuhkan untuk lansia yang mengalami pruritus, untuk menghindari terjadinya gangguan kualitas hidup.

Derajat keparahan gatal ada pada skala 1-10. Bila derajat keparahan di atas 6, gatal dirasakan hingga pasien terbangun dari tidur, maka sudah terjadi gangguan kualitas hidup secara bermakna, sehingga tatalaksana agresif dibutuhkan.

Deteksi dini pruritus akan dilakukan melalui anamnesis (menanyakan riwayat pasien), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang secara menyeluruh.

Baca juga: Gigitan Tomcat Sebabkan Gatal dan Kulit Melepuh, Ini Cara Mengobatinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com