KOMPAS.com - Salah satu spesies unik yang menghuni perairan Bumi, ikan pari adalah spesies ikan yang memiliki ciri tubuh lebar dan pipih. Namun sebagai salah satu predator, apakah ikan pari berbahaya bagi manusia?
Sebagian besar bentuk tubuh ikan pari berbentuk bulat atau layang-layang, memiliki ekor yang panjang sepeurti cambuk.
Ikan pari dapat ditemui di hampir seluruh perairan di Bumi. Sebab, ikan pari tidak hanya ditemui di lautan, tetapi habitat ikan pari lainnya juga terdapat di perairan darat seperti danau atau sungai.
Spesies ikan pari adalah ikan yang tidak memiliki tulang di tubuh mereka.
Sebaliknya, tubuhnya terbentuk dari tulang rawan, seperti tulang rawan pada telinga manusia. Kulit ikan pari terlihat seperti kulit hiu dan berwarna abu-abu atau cokelat.
Dikutip dari AZ Animals, Kamis (3/11/2022), diameter tubuh ikan pari sebagian besar berkisar antara 10-20 inch atau sekitar 25-50 Cm, namun beberapa ikan pari bisa tumbuh lebih besar dari itu.
Baca juga: Mengenal Ikan Pari, Ikan Unik yang Ada di Seluruh Perairan Bumi
Jadi, apakah ikan pari berbahaya bagi manusia?
Ikan pari berbahaya, tak hanya bagi predator lain, tetapi juga bagi manusia. Ikan pari memiliki ekor yang panjang dan dilengkapi dengan sengat.
Bentuk sengat pada ikan pari ini seperti duri tajam yang digunakan sebagai alat perlindungan diri. Sebab, ikan pari dapat menyengat Anda, jika dia merasa terganggu atau terancam dengan keberadaan manusia.
Ekor ikan pari berbentuk seperti cambuk dan berukuran cukup panjang. Ekor tersebut tidak digunakan mereka untuk melumpuhkan mangsanya, tetapi bentuk pertahanan diri.
Ekor ikan pari memiliki sengatan yang tidak hanya menyakitkan tetapi juga beracun.
Salah satu jenis ikan pari yang memiliki racun cukup kuat pada ekornya adalah ikan pari berbintik biru.
Saat merasa terancam, ikan pari ini akan mengeluarkan racun yang dikirim melalui ekornya, dan itu sangat berbahaya bagi manusia.
Baca juga: Ikan Pari Raksasa Seberat 300 Kg, Ikan Terbesar di Dunia Ditemukan di Kamboja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.