Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2022, 08:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Tangan mati rasa dapat disebabkan beberapa hal, mulai dari kondisi medis ringan dan sementara hingga serius. Penyebab paling umum tangan mati rasa adalah kerusakan atau kompresi saraf di tangan.

Penyakit yang mempengaruhi saraf perifer, seperti diabetes, juga dapat menyebabkan mati rasa, meskipun dengan diabetes, gejala serupa biasanya muncul pertama kali di kaki Anda.

Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Tangan yang Harus Diwaspadai

Penyebab tangan mati rasa

Tangan mati rasa bisa terjadi karena adanya kerusakan, iritasi, atau kompresi salah satu saraf atau cabang salah satu saraf di lengan dan pergelangan tangan.

Meski jarang terjadi, tangan mati rasa juga mungkin disebabkan oleh masalah di otak atau sumsum tulang belakang, walaupun dalam kasus seperti itu, kelemahan atau kehilangan fungsi lengan atau tangan juga terjadi.

Tangan mati rasa saja umumnya tidak terkait dengan gangguan yang berpotensi mengancam jiwa, seperti stroke atau tumor.

Penyebab lain mati rasa di tangan meliputi:

- Kerusakan saraf di tangan, lengan atau leher

- Disk hernia atau hernia nukleus pulposus (HNP) yang memberi tekanan pada saraf tulang belakang

- Tekanan saraf yang disebabkan oleh tumor, infeksi, atau pembuluh darah yang membesar

- Herpes zoster

- Infeksi herpes

- Carpal tunnel syndrome, kondisi umum di mana adanya tekanan pada saraf di pergelangan tangan. Ini sering terjadi pada mereka yang menggunakan tangan dan pergelangan tangan untuk bekerja, seperti mengetik.

- Pengerasan arteri, menyebabkan kekurangan darah ke daerah tersebut

- Sirkulasi yang buruk dari diabetes

- Stroke

- Sakit kepala migrain

- Tiroid kurang aktif

- Sindrom Raynaud, yang menyebabkan kejang arteri yang mengurangi aliran darah ke tangan

- Gigitan binatang atau serangga

- Obat-obatan tertentu

- Kekurangan vitamin B12

- Kadar kalsium, kalium, atau natrium yang tidak normal

- Penggunaan alkohol yang berlebihan

- Vaskulitis

- Penyakit Lyme

Baca juga: Telapak Tangan Selalu Berkeringat? Bisa Jadi Gejala Hiperhidrosis

Kapan tangan mati rasa harus ke dokter?

Jika tangan mati rasa bertahan lebih dari beberapa saat, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter. Pasalnya, ini bisa menjadi pertanda kondisi medis yang serius.

Sangat penting untuk segera ke rumah sakit, jika gejala tangan mati rasa disertai dengan salah satu dari berikut ini:

- Mati rasa di bagian lain dari tubuh Anda
- Kelumpuhan
- Kebingungan
- Pusing
- Bicara cadel
- Kehilangan kontrol usus dan/atau kandung kemih
- Ruam

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan memeriksa riwayat medis dan menentukan durasi tangan mati rasa dan gejala lain yang mungkin terjadi.

Selanjutnya, beberapa tes kemungkinan akan dilakukan untuk menentukan penyebabnya, seperti pemeriksaan darah, tes fungsi tiroid,tes kadar vitamin, laporan toksikologi, serta tes kadar elektrolit.

Baca juga: Jari Tangan dan Kaki Keriput Setelah Berendam, Apa Penyebabnya?

Jika dokter mencurigai adanya tumor atau stroke, beberapa pemeriksaan lain juga akan dilakukan, seperti:

- CT scan kepala dan tulang belakang
- MRI kepala dan tulang belakang
- Ultrasonografi pembuluh leher
- Sinar X
- Angiogram untuk melihat bagian dalam pembuluh darah untuk kemacetan
- Pungsi lumbal untuk memeriksa gangguan sistem saraf
- Elektromiografi untuk memeriksa stimulasi saraf Anda

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan menentukan penyebab tangan mati rasa dan menentukan pengobatan terbaik untuk mengatasi tangan mati rasa.

Baca juga: Kenali Gejala Carpal Tunnel Syndrome, Salah Satunya Tangan Sering Kesemutan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com