Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Uji Lindungi Bumi, Wahana Antariksa NASA Bakal Tabrak Asteroid

Kompas.com - 26/09/2022, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tumbukan asteroid bisa menjadi ancaman di masa depan. Seperti yang kita tahu, hal tersebut pernah terjadi 66 juta tahun lalu dan memusnahkan dinosaurus.

Untuk melindungi segala kemungkinan yang terjadi, para ilmuwan membangun wahana antariksa untuk menjalankan misi melindungi Bumi dari tumbukan asteroid.

Pekan depan, wahana antariksa bernama Dart tersebut bakal melakukan uji coba misi dengan menabrakkan diri ke asteroid Dimorphos. Tujuannya untuk membelokkan asteroid.

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus Terjadi karena 2 Kali Tumbukan Asteroid Besar

Dikutip dari Independent, Minggu (25/9/2022) wahana yang dibangun NASA ini memang sengaja diatur untuk menabrak asteroid kecil Dimorphos sebagai bagian dari misi uji perlindungan planet.

Sementara asteroid Dimorphos sendiri, tak menimbulkan ancaman bagi Bumi.

Hanya saja, misi menabrakkan diri ini adalah untuk menunjukkan bahwa asteroid yang berbahaya dapat dibelokkan dengan sengaja melalui cara menabraknya.

Wahana antariksa yang dikenal dengan Double Asteroid Test (Dart) ini diperkirakan akan bertabrakan dengan asteroid selebar 170 meter, Selasa, (27/9/2022) pukul 00.14 waktu Inggris.

Dimorphos adalah bagian dari sistem asteroid biner dan mengorbit Didymos, yang memakan waktu sekitar 11 jam dan 55 menit.

Tetapi para astronom di NASA berharap bahwa Dart akan mempersingkat periode orbit ini sekitar 10 menit.

"Asteroid target Dart bukanlah ancaman bagi Bumi, tetapi merupakan tempat pengujian yang sempurna untuk melihat apakah metode defleksi asteroid akan menjadi cara yang layak untuk melindungi planet kita jika ada ancaman tabrakan dengan asteroid di masa depan," papar NASA.

Saat ini, ada sekitar 27.000 asteroid yang mengorbit di dekat Bumi.

Misi Dart ini, akan menjadi demonstrasi skala penuh pertama dari teknologi defleksi atau dikenal sebagai teknik penabrak kinetik.

Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid, Ternyata Punya Permukaan yang Rapuh

Wahana Dart baru-baru ini juga menangkap gambar pertama Didymos dan Dimorphos menggunakan instrumen onboard, yang dikenal sebagai Didymos Reconnaissance dan Asteroid Camera for Optical navigation.

Saat foto diambil, jarak asteroid sekitar 32 juta km dari sistem asteroid.

Setidaknya butuh 10 bulan bagi Dart untuk mendekati Dimorphous setelah diluncurkan November lalu dengan roket Falcon 9 SpaceX.

Lebih lanjut, asteroid akan berada sekitar 11 juta kilometer dari Bumi saat tabrakan terjadi.

Dart akan berakselerasi sekitar 24.140 kilometer per jam sebelum bertabrakan dengan Dimorphos.

Tabrakan akan direkam oleh satelit kecil yang dikenal sebagai Light Italian CubeSat for Imaging of Asteroids (LICIACube).

Selanjutnya pada tahun 2024, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurka wahana antariksa Hera, yang akan melakukan perjalanan selama dua tahun ke sistem asteroid untuk mengumpulkan informasi setelah tabrakan terjadi.

"Pada saat Hera mencapai Didymos pada tahun 2026, Dimorphos akan mencapai signifasi bersejarah sebagai objek pertama di Tata Surya yang orbitnya digeser oleh upaya manusia dengan cara yang terukur," papar ESA.

Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Sisa Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com