Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2022, 19:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN, BBC

KOMPAS.com - Sisa asteroid yang disebut ilmuwan pernah menabrak Bumi 66 juta tahun lalu, diklaim berada di dalam batu ambar atau resin pohon yang mengeras menjadi fosil.

Batuan luar angkasa tersebut ditemukan dalam penelitian yang tengah dilakukan di situs fosil Hell Creek Formation di North Dakota, Amerika Serikat.

Ahli paleontologi di University of Manchester, Robert DePalma mengungkapkan bahwa timnya mungkin telah menemukan jejak asteroid yang disebut Chicxulub itu di batu ambar.

Ketika pertama kali ditemukan, sisa asteroid tersebut memiliki kondisi yang masih sangat baik.

Baca juga: Bagaimana Kecoak Selamat dari Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus?

Sebab, ambar memang menjadi salah satu media terbaik untuk mengawetkan hewan maupun tumbuhan. Sehingga, para peneliti dapat menganalisis fragmen batuan yang diduga adalah asteroid ini.

"Dalam ambar itu, kami menemukan sejumlah batuan yang pada dasarnya membeku, karena, seperti serangga di dalam damar yang diawetkan dengan sempurna, ketika batuan ini masuk ke dalam ambar, air tidak dapat mengenainya," ujar DePalma dilansir dari CNN, Rabu (11/5/2022).

Mereka menemukan bahwa sisa batuan yang diduga asteroid ini, mengandung banyak kalsium, dan kemungkinan berasal dari batu kapur di bawah Semenanjung Yucatan. Lokasi ini diyakini sebagai tempat terjadinya tumbukan asteroid Chicxulub jutaan tahun lalu.

"Namun, dua di antara (batuan) sangat berbeda terkait komposisinya. Berdasarkan analisis kami, ada yang memiliki kromium dan nikel, dan beberapa elemen umum dalam material meteorit," imbuhnya.

Dia menayangkan semua temuannya dalam acara dokumenter "Dinosaur Apocalypse," yang menampilkan kegiatan selama penelitian berlangsung.

Adapun dugaan temuan asteroid ini belum dikirimkan dalam studi pra-cetak, meski sudah dipresentasikan di Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland pada bulan April 2022.

Para ilmuwan lain pun memberikan penilaian yang ketat terhadap penelitian tersebut. Dengan demikian, DePalma dapat memublikasikan studi pra-cetak terkait temuan awal asteroid dalam beberapa bulan mendatang.

"Contoh (temuan) ini mungkin adalah fragmen kecil dari asteroid yang menabrak Bumi, fakta bahwa ia tetap terjaga, akan sangat luar biasa," terang Kepala Ilmuwan Goddard Jim Garvin.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus yang Mati Saat Asteroid Menghantam Bumi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber CNN, BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com