Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Klaim Temukan Sisa Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu

KOMPAS.com - Sisa asteroid yang disebut ilmuwan pernah menabrak Bumi 66 juta tahun lalu, diklaim berada di dalam batu ambar atau resin pohon yang mengeras menjadi fosil.

Batuan luar angkasa tersebut ditemukan dalam penelitian yang tengah dilakukan di situs fosil Hell Creek Formation di North Dakota, Amerika Serikat.

Ahli paleontologi di University of Manchester, Robert DePalma mengungkapkan bahwa timnya mungkin telah menemukan jejak asteroid yang disebut Chicxulub itu di batu ambar.

Ketika pertama kali ditemukan, sisa asteroid tersebut memiliki kondisi yang masih sangat baik.

Sebab, ambar memang menjadi salah satu media terbaik untuk mengawetkan hewan maupun tumbuhan. Sehingga, para peneliti dapat menganalisis fragmen batuan yang diduga adalah asteroid ini.

"Dalam ambar itu, kami menemukan sejumlah batuan yang pada dasarnya membeku, karena, seperti serangga di dalam damar yang diawetkan dengan sempurna, ketika batuan ini masuk ke dalam ambar, air tidak dapat mengenainya," ujar DePalma dilansir dari CNN, Rabu (11/5/2022).

Mereka menemukan bahwa sisa batuan yang diduga asteroid ini, mengandung banyak kalsium, dan kemungkinan berasal dari batu kapur di bawah Semenanjung Yucatan. Lokasi ini diyakini sebagai tempat terjadinya tumbukan asteroid Chicxulub jutaan tahun lalu.

"Namun, dua di antara (batuan) sangat berbeda terkait komposisinya. Berdasarkan analisis kami, ada yang memiliki kromium dan nikel, dan beberapa elemen umum dalam material meteorit," imbuhnya.

Dia menayangkan semua temuannya dalam acara dokumenter "Dinosaur Apocalypse," yang menampilkan kegiatan selama penelitian berlangsung.

Adapun dugaan temuan asteroid ini belum dikirimkan dalam studi pra-cetak, meski sudah dipresentasikan di Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland pada bulan April 2022.

Para ilmuwan lain pun memberikan penilaian yang ketat terhadap penelitian tersebut. Dengan demikian, DePalma dapat memublikasikan studi pra-cetak terkait temuan awal asteroid dalam beberapa bulan mendatang.

"Contoh (temuan) ini mungkin adalah fragmen kecil dari asteroid yang menabrak Bumi, fakta bahwa ia tetap terjaga, akan sangat luar biasa," terang Kepala Ilmuwan Goddard Jim Garvin.


Di sisi lain, Garvin menyampaikan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan apakah asteroid itu adalah batuan sama yang memusnahkan dinosaurus.

Hell Creek Formation memang dikenal sebagai situs ditemukannya berbagai fosil dari zaman dahulu.

Di situs ini, pernah ditemukan fosil ikan, kura-kura, hingga fosil yang diyakini mati sesaat setelah asteroid menerjang Bumi.

Situs ini adalah rumah bagi ribuan fosil ikan yang masih terpelihara dengan baik, lantaran terkubur hidup-hidup ketika serangan asteroid menyapu gelombang air.

DePalma yakin bahwa ikan itu mati satu jam setelah serangan asteroid, bukan karena kebakaran hutan besar-besaran atau fenomena lainnya.

Seperti dilansir dari BBC, Kamis (8/4/2022) mereka juga sebelumnya berkata telah menemukan fosil kaki dinosaurus lengkap dengan kulitnya, yang mati dan terkubur tepat saat asteroid menghantam Bumi pada 66 juta tahun lalu.

Peneliti juga memamerkan fosil dinosaurus yang berada di situs Tanis di Negara Bagian Dakota Utara, Amerika Serikat.

"Kami memiliki begitu banyak hal dari situs ini yang memberi tahu apa yang terjadi dari waktu ke waktu, mirip seperti menonton film. Anda melihat kolam batu, fosil, dan membawa Anda kembali ke masa lampau," jelas DePalma.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/15/190300023/ilmuwan-klaim-temukan-sisa-asteroid-yang-musnahkan-dinosaurus-66-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke