KOMPAS.com - Paus dikenal sebagai mamalia yang punya kemampuan menjelajahi samudra luas dan menyelam di kedalaman laut. Menyelami lautan luas, namun bagaimana paus bisa mencegah kerusakan pada otak mereka?
Apa sebenarnya rahasia kehebatan mereka, sehingga mampu mengarungi laut tanpa mengalami gangguan kesehatan, seperti salah satunya kerusakan pada otak?
Mengutip New Scientist, Jumat (23/9/2022) paus berkeliling dengan menggerakkan ekornya ke atas dan ke bawah di dalam air.
Gerakan itu lalu dikombinasikan dengan menahan napas, mengirimkan gelombang tekanan dari ekor ke kepala.
Hal tersebut biasanya akan menyebabkan cedera pada otak, tetapi paus berhasil menghindari kerusakan tersebut.
Baca juga: Kabar Terbaru, Paus Bungkuk Dihapus dari Daftar Spesies Terancam
"Tindakan meremas menciptakan tekanan denyut (pada otak paus) yang dapat mengalir dalam darah melalui pembuluh darah atau arteri," kata Robert Shadwick dari University of British Columbia di Kanada.
Tidak seperti mamalia yang mampu berlari, paus tak dapat mengurangi denyut yang diinduksi penggerak dengan menghembus udara.
Peneliti pun menyebut bahwa jaringan pembuluh darah yang rumit di otak paus lah yang dapat melindungi mereka dari kerusakan yang disebabkan oleh tekanan darah yang kuat selama berenang.
Jaringan pembuluh darah yang dikenal sebagai retia mirabilia pada otak paus itu ditemukan pertama kali pada mamalia laut ini yang menyelam pada tahun 1600-an. Akan tetapi fungsinya kurang dipahami.
Baca juga: Demi dapat Pasangan, Paus Bungkuk Tempuh Perjalanan Sejauh 6.000 Kilometer