Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Nyamuk yang Terbukti Ampuh dan Efektif Menurut Sains

Kompas.com - 13/09/2022, 19:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Kekurangan dari BTI adalah perlu diaplikasikan berulang kali setiap satu atau dua minggu dan BTI tidak membunuh nyamuk dewasa.

Baca juga: Bagaimana Nyamuk Mendeteksi Bau Manusia untuk Digigit?

Metode kimiawi

Ada beberapa metode kimiawi yang dapat digunakan untuk membunuh nyamuk selain menyemprotnya dengan pestisida. Pasalnya, meski efektif membunuh nyamuk, penyemprotan pestisida bisa berbahaya untuk kesehatan diri, keluarga dan hewan peliharaan.

Metode kimiawi yang lebih aman adalah penggunaan ovitrap. Ovitrap adalah wadah gelap berisi air dengan bukaan kecil. Air di dalam ovitrap bisa jadi telah diberi bahan kimia untuk menarik nyamuk atau telah dicampuri pestisida yang membunuh jentik.

Metode ini tergolong efektif tetapi butuh banyak jumlahnya untuk mencakup seluruh area rumah.

Bahan kimia lain yang bisa ditambahkan ke ke air adalah insect growth regulator (IGR) yang dapat menghambat pertumbuhan jentik nyamuk. Namun, jenis IGR yang paling umum, yakni methoprene, telah ditemukan beracun bagi hewan lain.

Anda juga bisa menambahkan lapisan minyak atau minyak tanah pada air untuk membunuh jentik nyamuk dan mencegah nyamuk dewasa bertelur. Namun, cara ini juga membunuh hewan lain di dalam air dan membuat air tidak bisa dikonsumsi manusia.

Baca juga: Kenapa Tidak Ada Nyamuk di Islandia?

Tanaman pengusir nyamuk

Ada beberapa jenis tanaman tertentu yang telah terbukti efektif menangkal nyamuk, misalnya tanaman Zodia (Evodia suaveolens S) yang merupakan tumbuhan asli Papua.

Tanaman berciri-ciri daun kecil, datar dan berwarna kuning kehijauan ini mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk.

Selain zodia, profesor parasitologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saleha Sungkar, juga menyarankan untuk menanam lavender, serai, rosemary dan mint untuk mengusir nyamuk dari rumah Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com