Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nyamuk Mendeteksi Bau Manusia untuk Digigit?

Kompas.com - 07/05/2022, 20:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyamuk menggigit manusia untuk menghisap darah sebagai makanannya. Terkadang tak diketahui adanya nyamuk di sekitar, tapi tiba-tiba muncul hewan ini yang mampu melacak tubuh manusia.

Hal tersebut mungkin membuat beberapa orang bertanya-tanya bagaimana nyamuk dapat mendeteksi keberadaan manusia.

Ternyata, nyamuk bisa menggunakan indera penciumannya untuk menemukan manusia, bahkan jika bau orang tersebut bercampur dengan lingkungan sekitarnya.

Manusia memancarkan bau unik yang berbeda dari makhluk lain. Aroma ini bagi nyamuk bertindak seperti suar besar.

“Ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk secara total, tapi hanya beberapa nyamuk yang berspesialisasi dalam menggigit manusia,” ujar Zhilei Zhao, peneliti postdoctoral neurobiologi dan perilaku di Cornell University seperti dikutip dari Live Science, Jumat (6/5/2022).

Tim meneliti satu spesies nyamuk Aedes aegypti yang menunjukkan preferensi luar biasa untuk menggigit manusia dibandingkan memakan hewan lain.

Baca juga: Nyamuk Jantan Berkerumun dan Keluarkan Bau Sebelum Kawin

“(Nyamuk) Aedes aegypti menyukai manusia. Hewan ini menyukai bau kita,” tutur Matthew DeGennaro, ahli saraf dan profesor di Florida International University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Akan tetapi, nyamuk ini dapat membawa beragam patogen yang menyebabkan penyakit seperti Zika, demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning ke manusia yang tergigit.

Adapun penelitian sebelumnya diterbitkan di jurnal Nature Communications, menunjukkan nyamuk Aedes aegypti dapat mencium bau karbon dioksida yang dihembuskan manusia, dan menggunakan isyarat kimia ini untuk menemukan daging manusia yang kemudian digigit.

Terbaru, tim peneliti menemukan hama juga dapat mencium komponen spesifik dari keringat manusia, termasuk asam laktat.

Sementara itu, penelitian lainnya menemukan nyamuk menyukai linen Brevibacterium, bakteri yang ditemukan di kaki manusia. Meskipun bau ini juga keluar dari hewan, nyamuk masih menargetkan manusia sebagai mangsa potensialnya.

Studi Zhao tentang bagaimana nyamuk mendeteksi bau manusia tahun 2022 diterbitkan pada 4 Mei lalu di jurnal Nature menemukan solusi yang mungkin untuk misteri tersebut dengan memperbesar otak nyamuk.

Baca juga: Mengapa Nyamuk Tertarik pada Darah Manusia? Ilmuwan Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com