Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Tambahan Dorong Peneliti Pelajari Paxlovid untuk Long Covid-19

Kompas.com - 06/05/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji coba klinis obat antivirus oral Pfizer, Paxlovid untuk kondisi long covid yang melemahkan dilakukan setelah laporan tambahan terkait pasien long covid terbantu oleh obat ini.

Tiga studi baru mengikuti laporan sebelumnya, pasien long covid mengalami penurunan gejala setelah menjalani pengobatan, yang saat ini hanya diizinkan untuk orang berisiko tinggi lebih awal setelah timbulnya gejala Covid-19.

Sebanyak 30 persen orang yang terinfeksi virus corona diyakini mengembangkan long covid, suatu kondisi yang dapat berlangsung selama beberapa bulan dengan gejala seperti kelelahan, detak jantung cepat, sesak napas, nyeri kronis, kabut otak, dan kelemahan otot.

Baca juga: 7 Fakta Paxlovid, dari Efektivitas untuk Pasien Covid-19 hingga Dosis Lengkapnya

Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi orang dengan infeksi Covid-19 ringan hingga parah, termasuk anak-anak.

Para peneliti University of California, San Francisco (UCSF) merinci kasus tiga pasien yang mengembangkan gejala jangka panjang setelah infeksi Covid-19.

“Dalam dua kasus, pasien dapat mengakses terapi antivirus Paxlovid dan merasa gejalanya membaik secara substansial,” ujar Dr Michael Peluso seperti dikutip dari CNA, Jumat (6/5/2022).

Lebih lanjut, pada tahap ketiga, seorang pasien diberi obat sesuai resep untuk mengobati infeksi akut. Awalnya gejala membaik dan pulih tak lama setelah berhenti minum obat, tapi mengembangkan Covid-19 yang lama.

“Ada banyak harapan bahwa terapi antivirus dini, selain mencegah Covid-19 yang parah, akan mencegah long covid. Itu mungkin benar, tapi kasus ini menunjukkan bahwa itu tidak akan benar 100 persen sepanjang waktu,” jelas Peluso.

Baca juga: Pil Covid Paxlovid Pfizer Berisiko Jika Digunakan Bersama Obat Lain, Ini Penjelasannya

Ketiga pasien yang berusia 40-an dan sebelumnya telah divaksinasi Covid-19, terdaftar dalam uji coba long covid UCSF yang dikenal sebagai LIINC.

Kasus-kasusnya tidak pasti, tapi menawarkan petunjuk mengenai long covid, suatu kondisi yang belum diketahui secara pasti dan tengah diteliti untuk menemukan kemungkinan penyebabnya.

Juru bicara Pfizer Kit Longley menyampaikan, perusahaan tidak memiliki studi long covid yang tengah berlangsung, tapi sedang memantau data dari studi klinis yang sedang berlangsung dan bukti dunia nyata, serta mengeksplorasi masalah ini lebih lanjut.

“Secara kolektif sekarang ada banyak alasan untuk merancang dan menerapkan studi prospektif terkontrol terapi antivirus termasuk Paxlovid,” pungkas penulis senior studi Dr Steven Deeks dari UCSF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com