Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Paxlovid, dari Efektivitas untuk Pasien Covid-19 hingga Dosis Lengkapnya

Kompas.com - 29/03/2022, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paxlovid dianggap sebagai salah satu obat yang mampu membantu mengurangi risiko akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Pada akhir Desember 2021 lalu, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authrorization/EUA) Paxlovid dalam pengobatan Covid-19.

Dalam uji klinis, Paxlovid 90 persen efektif mencegah rawat inap dan kematian pasien berisiko tinggi.

Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Digunakan di Indonesia

Bimo Tejo, PhD seorang Associate Profesor dari departemen kimia di Universiti Putra Malaysia mengatakan, Paxlovid efektif untuk semua varian karena sasarannya adalah enzim protease virus yang laju mutasinya jauh lebih rendah dibanding mutasi pada bagian spike virus SARS-CoV-2.

"Paxlovid juga mampu melawan Virus of Concern (VoC) Sars Cov-2, termasuk Omicron," kata Bimo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Pada pandemi sebelumnya, Paxlovid juga dilaporkan dapat menghambat virus corona lainnya, termasuk SARS dan MERS.

Bimo mengatakan, saat ini, berbagai negara sudah menggunakan Paxlovid. Di wilayah timur, Korea Selatan menjadi negara Asia pertama yang telah menyetujui penggunaan Paxlovid.

Sementara itu, Paxlovid juga sudah masuk ke Indonesia, namun masih menunggu kajian efikasi, khasiat, dan efek samping dari paxlovid yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berikut beberapa fakta tentang obat Paxlovid untuk pasien Covid-19 yang perlu Anda ketahui.

1. Mekanisme kerja Paxlovid

Paxlovid bukanlah suatu repurposing drug melainkan memang obat yang disintesis dan didesain khusus untuk SARS CoV-2.

Paxlovid merupakan kombinasi antara obat antivirus bernama Nirmatrelvir dan Ritonavir.

Nirmatrelvir adalah inhibitor kovalen, mengikat langsung ke residu katalitik sistein (Cys145) dari enzim protease (Mpro) seperti yang ditunjukkan pada langkah proteolisis, yang selanjutnya akan menghentikan langkah replikasi RNA, transkripsi serta translasi protein struktural dan aksesoris.

Penghambatan Mpro adalah titik strategis, yang membuat virus gagal untuk bereplikasi.

Ritonavir berfungsi untuk memperlambat metabolisme nirmatrelvir oleh enzim sitokrom untuk mempertahankan konsentrasi nirmatrelvir tetap tinggi di dalam darah.

"Nirmaltrevir bekerja dengan menghambat enzim protease yang digunakan oleh virus SARS-CoV-2 untuk bereproduksi didalam tubuh manusia," jelasnya.

Hasilnya adalah perkembangan virus menjadi terhambat.

Hal ini dikarenakan, nirmaltrevir memiliki kemungkinan terurai didalam tubuh manusia (sehingga efektivitasnya berkurang), maka ditambahkan ritonavir untuk menjaga kestabilan nirmaltrevir supaya tidak mudah terurai.   

2. Ketersediaan Paxlovid

Ketersediaan obat sebagai terapi oral khusus untuk SARS-CoV-2 ini sangat dibutuhkan untuk meminimalisir efek Covid pada tubuh dan mencegah rawat inap, serta kesakitan dan kematian.

Paxlovid efektif untuk semua varian karena sasarannya adalah enzim protease virus yang laju mutasinya jauh lebih rendah dibanding mutasi pada bagian spike virus SARS-CoV-2.

Paxlovid akan tersedia dalam bentuk blister berisi dua tablet Nirmatrelvir 150 mg, dan satu tablet Ritonavir 100 mg.

Nirmaltrevir berasal dari kandidat obat PF-00835231 yang dulu sempat dibuat oleh perusahaan farmasi Pfizer untuk mengatasi wabah SARS di tahun 2002.

Namun, proses produksi obat tersebut dihentikan karena wabah SARS berhasil dikendalikan dengan cepat.

Kandidat obat PF-00835231 baru dilirik kembali setelah munculnya Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang merupakan betacoronavirus, satu kelompok dengan virus penyebab wabah SARS 20 tahun lalu.

Tim peneliti Pfizer melakukan modifikasi terhadap kandidat obat PF-00835231 untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap virus SARS-CoV-2.

Hasil modifikasi tersebut diberi nama nirmaltrevir (PF-07321332).

Baca juga: Pil Covid Paxlovid Pfizer Berisiko Jika Digunakan Bersama Obat Lain, Ini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com