Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia, Perlukah Vaksinasi Monkeypox Massal Segera?

Kompas.com - 20/08/2022, 19:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kasus pertama cacar monyet di Indonesia diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Sabtu (20/8/2022). Perlukah vaksinasi cacar monyet massal segera di tanah air?

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, meski sudah ada temuan kasus pertama terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia, saat ini kebutuhan vaksinasi monkeypox (cacar monyet) secara massal belum diperlukan.

“Sampai saat ini WHO belum memberikan rekomendasi vaksinasi massal untuk penyakit cacar monyet ini,” kata Syahril dalam Konferensi Pers (Konpers) Kemenkes, Sabtu (20/8/2022).

Syahril menambahkan, keputusan pemerintah mengenai vaksinasi massal untuk cacar monyet ini sendiri akan mengikuti rekomendasi yang telah dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia, Ini Kronologi hingga Gejala yang Dialami

Kemenkes telah mengumumkan kasus pertama cacar monyet di Indonesia, namun terkait vaksinasi, sesuai rekomendasi WHO, belum diperlukannya vaksinasi massal monkeypox.

Hal ini dikarenakan ada banyak indikator perbedaan di antara penyakit Covid-19 yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia sampai saat ini, dengan penyakit cacar monyet ini.

“Ya karena kondisinya (penyakit cacar monyet) masih berbeda dengan penyakit Covid-19,” ujarnya.

Infeksi cacar monyet sampai saat ini diyakini oleh para ahli merupakan penyakit yang bergejala ringan, bisa tertular hanya dengan kontak erat dengan pasien secara langsung atau benda-benda yang terkontaminasi cairan pasien positif cacar monyet.

Penyakit cacar monyet atau monkeypox ini, menurut ahli, juga bisa sembuh dengan sendiri jika tidak ada penyakit komorbit atau infeksi sekunder yang memicu risiko gejala cacar monyet lebih parah.

Kasus pertama cacar monyet di Indonesia telah diumumkan. Sementara itu, untuk vaksinasi cacar monyet ini hanya wajib diberikan kepada mereka yang sudah positif terkonfirmasi positif monkeypox saja.

Baca juga: Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes

Ilustrasi cacar monyet, apa itu cacar monyet, gejala cacar monyet, penyebab cacar monyet, cara mengobati cacar monyet.  Shutterstock/Paco Burgada Ilustrasi cacar monyet, apa itu cacar monyet, gejala cacar monyet, penyebab cacar monyet, cara mengobati cacar monyet.

Namun, kata Syahril, saat ini pemerintah tetap mengusahakan penyediaan vaksin cacar monyet ini di tanah air.

Sebagai informasi, kasus pertama cacar monyet ini dialami oleh seorang Warga Negara Indonesia (WNI) laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.

“Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” kata Syahril.

Laki-laki tersebut baru pulang ke Jakarta, Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2022. Ia merasakan gejala demam pada tanggal 14 Agustus 2022.

Baca juga: CDC Ungkap Kasus Penularan Cacar Monyet Tanpa Kontak Seksual, Ini Hasil Studinya

Kemudian pada tanggal 16 Agustus 2022, gejalanya bertambah menjadi lesi atau ruam-ruam di tangan, kaki, dan organ genitalia, serta pembesaran kelenjar limfa.

Pada tanggal 18 Agustus 2022, petugas medis baru mengambil sampel lesi pada laki-laki tersebut untuk dilakukan tes PCR, yang hasilnya didapatkan positif cacar monyet pada 19 Agustus 2022 malam.

Diduga kuat, laki-laki ini terinfeksi cacar monyet saat berada di luar negeri karena tanpa sadar terjadi kontak erat dengan orang atau benda yang terkonfirmasi virus penyebab monkeypox ini.

Baca juga: Mengenal Cacar Monyet, Gejala, Penularan hingga Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com