Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Two Ribbon Flare Matahari Tertangkap Teleskop BRIN, Apa Itu?

Kompas.com - 20/08/2022, 11:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Fenomena flare Matahari

Flare Matahari atau suar Matahari sebenarnya merupakan fenomena kompleks, peristiwa tidak sederhana yang biasa terjadi di permukaan matahari.

Flare adalah sebuah ledakan yang terjadi di permukaan matahari. Ledakannya memancarkan energi yang cukup tinggi, bahkan bisa menghasilkan suhu hingga jutaan derajat celcius dalam waktu singkat.

“Disertai dengan pancaran atau radiasi elektromagnetik di semua panjang gelombang,” paparnya.

Selain itu, ledakan matahari ini disertai dengan lontaran partikel-partikel seperti elektron maupun proton yang bermuatan energi tinggi.

Fenomena flare Matahari 1859

Secara ilmiah, fenomena flare pertama kali diamati di dua tempat yang berbeda pada 1 September 1859, oleh dua astronom amatir dari Inggris, Richard C. dan Richard Hudson.

Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari dari Luar Angkasa Terekam Pesawat Ruang Angkasa NASA

Kedua astronom ini mengamati peristiwa flare yang berupa peningkatan kecerlangan secara tiba-tiba atau drastis dari sebuah titik di permukaan matahari.

Flare yang diamati ini menimbulkan aurora yang sangat besar dan sangat indah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski begitu, flare juga bisa menimbulkan gangguan sistem navigasi dan sistem telegram.

Hal ini dikarenakan tumbukan partikel berenergi tinggi dari flare matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, sehingga menimbulkan berbagai gangguan elektromagnetik di bumi.

Sejauh ini dampak ledakan mataharipada Bumi yakni dapat mengganggu baik itu navigasi berbasis satelit maupun komunikasi dan internet berbasis satelit, serta dampak yang ditimbulkan oleh perangkat-perangkat elektronik lainnya.

Baca juga: Hari Ini Fenomena Solstis Titik Balik Matahari Bulan Juni, Begini Pengaruhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com