Sedangkan, plastron biasanya berisi empat pasang pelat besar dan satu di tengah dekat bagian depan yakni lempeng anteromedial (tulang dermal yang besar).
Tempurung kura-kura berevolusi atau termodifikasi dan terbentuk dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan pertahanan, makan, dan pergerakan.
Kebanyakn kura-kura memiliki tempurung yang tinggi dan berkubah, kecuali pancake kura-kura (Malacochersus tornieri) atau kura-kura panekuk dari Afrika Tenggara.
Kura-kura panekuk hidup di antara singkapan berbatu, di mana cangkanya yang rata memungkinkan merangkak ke celah.
Baca juga: Mengenal Kura-kura, Reptil yang Bisa Hidup Ratusan Tahun
Kura-kura panekuk dapat mengembangkan paru-parunya, sehingga itu juga akan mengembangkan cangkan dan menempatkan kura-kura tersebut dalam keadaan aman dari predator.
Dalam kondisi tersebut, predator tidak bisa menarik kura-kura itu dengan bebas saat tubuh dan cangkang kura-kura mengembang di celah bebatuan.
Fungsi cangkang atau tempurung kura-kura lainnya adalah sebagai pertahanan agar tidak mudah dihancurkan saat berada di mulut predator, seperti tempurung kura-kura kotak (Cuora, Terrapene). Kura-kura kotak merupakan salah satu jenis kura-kura darat.
Untuk kura-kura air, diketahui bahwa beberapa kelompok adalah perenang dan biasanya memiliki cangkang yang ramping.
Sedangkan, ada pula tempurung kura-kura yang berfungsi membantu mereka dalam kamuflase, dengan ciri cangkang yang kurang ramping dan sering memiliki karapas bergerigi.
Dengan begitu, sebagian besar tempurung kura-kura dengan arsitektur cangkangnya keras sangat berguna bagi hewan ini sebagai rumah dan pertahanan diri dari predator.
Baca juga: Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara Ovipar, Begini Penjelasannya