KOMPAS.com - Kentut merupakan sesuatu yang benar-benar alami dan setiap orang melakukannya. Kebanyakan orang kentut sebanyak lima sampai 15 kali per hari.
Namun, beberapa orang mungkin merasa malu atau tidak nyaman jika lebih sering kentut atau harus kentut di depan umum.
Dengan demikian, menahan kentut sampai mereka merasa cukup aman untuk mengeluarkannya adalah solusinya.
Meskipun penelitian tentang kentut terbatas, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menahan kentut mungkin tidak baik untuk kesehatan dan jauh lebih sehat jika membiarkannya keluar.
Dilansir dari Healthline, saat kentut, gas bergerak dari usus ke rektum, dan kemudian keluar melalui anus.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kentut Bau Secara Alami
Tetapi kentut dapat ditahan dengan mengencangkan otot sfingter anal (otot yang mungkin juga dikencangkan saat menahan buang air besar).
Setelah mengencangkan otot sfingter, tekanan akan mulai menumpuk di sistem pencernaan.
Setelah itu, mungkin akan timbul beberapa gejala jangka pendek akibat menahan kentut, termasuk rasa sakit, kembung, dan ketidaknyamanan.
Riset menunjukkan bahwa sebagian dari gas ini diserap kembali oleh sistem darah tubuh dan akhirnya dapat dikeluarkan saat mengeluarkan napas.
Namun, sebagian besar gas akan tetap berada di bawah tekanan di dalam tubuh sampai akhirnya bisa melepaskannya melalui kentut atau sendawa.
Baca juga: 5 Penyebab Kentut Berlebih, Makanan hingga Penyakit
Ada bukti ilmiah terbatas bahwa menahan kentut dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Dalam jangka pendek, menahan kentut bisa menyebabkan:
Terlebih lagi, saat tekanan meningkat, tingkat stres juga dapat meningkat, membuatnya semakin tidak nyaman dan kecil kemungkinan akan bisa menahan kentut.
Pada 1970-an, para ahli menemukan bahwa kebiasaan menahan kentut dapat dikaitkan dengan divertikulitis.
Baca juga: 5 Penyebab Kentut Bau Busuk, Makanan hingga Masalah Pencernaan
Divertikulitis adalah peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Divertikulitis bisa parah dan dapat menyebabkan infeksi jika tidak segera diobati.
Namun, tanpa penelitian lebih lanjut, hubungan yang jelas antara menahan kentut dan divertikulitis tidak dapat diketahui dengan pasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.