Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Makam Komandan Tentara Bayaran Mesir Kuno

Kompas.com - 01/08/2022, 10:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arkeolog di Mesir telah menemukan sebuah makam berusia 2600 tahun milik seorang pria berstatus tinggi.

Menurut ahli, pria tersebut adalah komandan tentara bayaran bernama Wahibre-mery-Neith.

Makam itu sendiri ditemukan di Abusir, beberapa kilometer di selatan pekuburan raksasa Saqqara, Mesir.

Baca juga: Temuan Makam Kuno Berusia 3000 Tahun di China, Bukti Ritual Penguburan Hidup-hidup

Menariknya, ahli juga menemukan tempat pembalseman di makam yang ditemukan pada tahun 2021 itu.

Di tempat pembalseman terdapat lebih dari 370 toples tembikar yang berisi bahan-bahan yang digunakan dalam proses mumifikasi sang komandan.

Hal tersebut menurut tim peneliti Mesir dan Ceko yang terlibat dalam penelitian, menjadikan tempat pembalseman tersebut sebagai terbesar yang pernah ditemukan di Mesir.

Dikutip dari Live Science, Jumat (29/7/2022) perampok kuburan sebenarnya telah mencuri mumi Wahibre-mery-Neith di masa lalu, tetapi para arkeolog menemukan sisa-sisa sarkofagusnya dengan hieroglif tertulis di atasnya.

Hieroglif ini kemudian yang membuat peneliti mengetahui identitasnya. Selain itu identitas juga berhasil diketahui peneliti berdasarkan pada kutipan bagian dari bab 72 Kitab Orang Mati yang menggambarkan 'kebangkitan orang yang meninggal dan kepergiannya ke alam baka'.

Baca juga: Berusia 78.000 Tahun, Makam Tertua di Afrika Milik Anak Kecil

lebih lanjut, dalam perannya sebagai komandan pasukan tentara bayaran Mesir kuno, Wahibre-mey-Neith akan mengawasi dan memerintahkan tentara bayaran lain yang datang dari pulau-pulau Aegean dan Asia Kecil.

Komandan bayaran ini diperkirakan hidup pada akhir dinasti ke-26 (sekitar tahun 688 SM hingga 525 SM) atau awal dinasri ke-27 (525 SM hingga 404 SM).

Selain itu meski ada pengaruh asing, Wahibre-mery-Neith tampaknya merupakan keturunan lokal.

Namun Miroslav Barta, direktur penggalian Ceko di Mesir masih belum mengetahui mengapa ia dimakamkan dengan cara pembalseman Mesir.

"Ini adalah pertanyaan yang sulit dan pada tahap analisis ini kita tak tahu," katanya.

Komandan juga dikuburkan dengan 402 patung shabti faience (keramik berlapis kaca). Orang Mesir kuno percayam bahwa shabti bekerja untuk orang yang meninggal di akhirat dan mereka biasanya ditemukan di makam Mesir.

Temuan juga termasuk scarab hati, jimatm dan ostracon (pecahan tembikar) bertuliskan lebih banyak mantra dari Kitab Orang Mati.

Baca juga: Rahasia Makam Mesir Kuno Terungkap Lewat Bau Kuno dari Guci Berusia 3400 Tahun

 

Komentar ahli lain

Beberapa ahli berkomentar soal temuan makam sang komandan. Mereka menganggapnya sebagai penemuan yang menarik.

"Ini merupakan penemuan yang penting, menarik, dan paling disambut, meskipun tak unik di bidang ini. Arkeolog Ceko sudah bekerja di Abusir selama lebih dari dua puluh tahun dan menemukan beberapa makam pejabat tinggi pada akhir dinasti ke-26 dan awal ke-27," papar Gunter Vittmann, profesor Egyptology di Julius Maximilian University of Wurzburg, Jerman.

Sementara itu Daniel Gomez-Castro, sejarawan yang meneliti dan menulis tentang tentara bayaran Yunani di dunia kuno mempertanyakan soal tak adanya keberadaan baju besi atau senjata di makam.

Hal itu kemudian membuatnya berspekulasi, bahwa mungkin saja Wahibre bukan seorang komandan medan perang, melainkan seorang pejabat politik yang menangani tugas-tugas administratif, misalnya saja memastikan para tentara bayaran mendapatkan upahnya.

Lalu jika Wahibre hidup pada masa ketika Persia menguasi Mesir, ia bisa saja menjadi kerabat Dinasti, seseorang yang ditunjuk oleh Persia dan memiliki otoritas lokal.

Baca juga: 160 Peti Mati Mesir Kuno, Beberapa Makam Mumi Disegel Kutukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com