Dokter yang menangani prosedur bedah bariatrik Melly Goeslaw itu menyampaikan, operasi bariatrik dikerjakan melalui berbagai cara.
Cara yang paling banyak dilakukan karena aman, sederhana serta secara teknis mudah saat ini adalah sleeve gastrectomy.
Adapun sleeve gastrectomy adalah operasi di mana lambung ‘dilangsingkan’ menjadi berbentuk lengan panjang baju (sleeve). Dengan cara ini, terjadi pembatasan jumlah makanan yang dapat dikonsumsi.
Seiring dengan hal itu, jumlah hormon lapar atau nafsu makan (hormon ghrelin) pun menurun. Hormon itu banyak diproduksi di bagian lambung yang dipotong dan tidak digunakan lagi.
Baca juga: Apa itu Operasi Bariatrik?
Selain itu, dalam sejarahnya atau sekitar tahun 1960-an sudah ada puluhan teknik bedah bariatrik yang diciptakan, tetapi hanya beberapa saja yang bertahan, di antaranya:
Peter mengingatkan, setiap pasien yang akan menjalani bedah bariatrik harus sadar bahwa bedah bariatrik adalah suatu alat bantu.
"Ia mengingatkan, bahwa bedah bariatrik bukanlah suatu peluru emas, tiket jalan-jalan, karcis bioskop di mana pasien tinggal bayar sejumlah uang, duduk santai dan akan mendapatkan hasil kurus, langsing, diabetes lenyap," paparnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, melakukan operasi bariatrik ialah menjalani hidup baru dengan komitmen memperbaiki gaya hidup.
Tak hanya dengan tindakan pembedahan, komitmen ini juga merupakan kerja sama antara pasien dengan tim bedah bariatrik untuk bersama-sama mendapatkan berat badan ideal, dan metabolisme tubuh yang baik.
"Metabolisme tubuh yang baik berarti tubuh dapat memproses gula dengan baik, mempertahankan tekanan darah yang normal, menjaga tingkat lemak tubuh dalam batas yang normal," jelas Peter.
"Semua aspek metabolisme tubuh biasanya akan mengalami perbaikan setelah pembedahan bariatrik," tambahnya lagi.
Baca juga: Bedah Bariatrik, Tidak Semua Orang Boleh Menjalaninya