Untuk diketahui, penyakit jantung koroner adalah gangguan kesehatan akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner oleh plak aterosklerosis dari timbunan lemak, kalsium, maupun akibat degeneratif atau proses penuaan.
"Tersumbatnya aliran darah ke otot jantung ini akan mengakibatkan kerusakan otot-otot jantung, yang menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung), dan kematian," ungkapnya.
Faktor penyebab atau risiko penyakit jantung koroner cukup di mana penelitian menunjukkan tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang dapat mencederai dinding arteri.
Ketika arteri rusak, kata dr Yahya, plak akan lebih mudah terjadi dan menyebabkan penebalan atau penyempitan arteri. Sehingga, pemasangan stent atau ring jantung dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat bisa membantu mengurangi risiko terburuk akibat penyakit ini.
Usai pasien menjalani penanganan penyakit jantung, ia menekankan pentingnya tindakan untuk meminimalkan risiko penyakit jantung koroner, dengan melakukan hal-hal berikut:
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Sebabkan Hipertensi Paru, Bagaimana Bisa?
"Tindakan pemasangan ring jantung berdampak positif terhadap kualitas hidup banyak orang. Kombinasi angioplasti dan ring jantung dapat menjadi penyelamat, terutama apabila dilakukan segera saat mengalami serangan jantung," imbuhnya.
Singkatnya, waktu dalam prosedur tindakan ini juga memangkas waktu pemulihan, sehingga pasien dapat segera beraktivitas kembali.
Perlu diingat bahwa proses ini bukan mengobati penyakit dasar seperti hipertensi, diabetes, serta kadar kolesterol tinggi, tetapi mengatasi sumbatan akibat penyakit-penyakit tersebut.
Maka dari itu, penyakit yang mendasari harus tetap ditangani, disertai dengan menjaga pola hidup yang baik, agar sumbatan tidak muncul kembali.
"Jalani gaya hidup sehat yang aktif untuk cegah penyakit jantung koroner. Jangan lupa lakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi faktor risiko, apalagi jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung," pungkas Yahya.
Baca juga: Penyakit Jantung Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Kenapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.