Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2022, 13:31 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kadar antibodi yang dibentuk vaksin Covid-19 disebut akan menurun enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua.

Oleh sebab itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar masyarakat segera mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.

"Vaksin itu akan turun kadar antibodinya, data riset menunjukkan sekitar enam bulan turun. Jadi kalau ditanya sebaiknya memang di-booster supaya antibodi kita tinggi," ujar Budi saat ditemui di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (29/6/2022).

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan pemberian vaksinasi dosis keempat atau vaksin booster kedua, Budi memastikan hal tersebut belum akan dilakukan oleh pemerintah.

Baca juga: Vaksinasi Booster di Indonesia Baru Mencapai 24 Persen, Ini Pentingnya Vaksin Booster

Sebab, pihaknya masih fokus memberikan suntikan vaksin primer maupun booster pertama kepada seluruh masyarakat.

"Tapi vaksin dosis keempat secara resmi belum ya," imbuhnya.

Mengutip data Kemenkes cakupan vaksinasi dosis ketiga per 29 Juni 2022 baru mencapai 24,22 persen.

Sedangkan, untuk vaksinasi dosis kedua sebesar 81,14 persen, dan dosis pertama sebesar 96,74 persen dari total sasaran 208 juta penduduk. 

Lantaran ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia masih banyak, Menkes Budi mendorong agar masyarakat segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster pertama.

"Sebaiknya secepatnya booster. Kita tetap harus waspada dalam bentuk percepat booster yang belum. Tetap pakai masker kalau di dalam ruangan, karena proteksinya tinggi sekali. Jadi kewaspadaan itu tetap harus ada, tapi kita enggak usah paranoid seperti dulu," tutur dia.

Vaksin Covid-19 mencegah keparahan penyakit

Ia berkata, bahwa vaksinasi tidak mencegah seseorang dari penularan virus corona, melainkan menurunkan risiko keparahan penyakit saat terjadi infeksi.

Vaksin, kata Budi, meningkatkan imunitas tubuh agar orang yang terinfeksi tidak perlu dirawat di rumah sakit.

"Jadi kalau kita kena karena udah ada antibodinya, virusnya masuk (tubuh) bisa dilawan dengan lebih cepat," ungkap Budi.

"Jadi, yang tadinya harus masuk rumah sakit, kalau sudah divaksin tidak masuk rumah sakit, yang tadinya parah batuk demam selama dua minggu nanti enggak ada gejala. Yang tadinya bisa sakitnya lama, bisa cepat karena antibodinya ada," sambungnya.

Baca juga: Tetap Pakai Masker dan Segera Booster, Subvarian BA.4 dan BA.5 telah Terdeteksi di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com